Pola Pikir Baru Mengenal Pendidikan Seksual

Di kalangan masyarakat, pendidikan seksual masih menjadi hal tabu. Walaupun penting, nyatanya tidak semua orang nyaman jika membahasnya. Sebenarnya apasih yang menyebabkan sebagian orang tak nyaman membahasnya? Dan, kenapa sex education begitu penting bagi anak-anak? “Semakin susah sesuatu untuk dibahas. Semakin penting sesuatu itu harus dibahas!” (Najwa Shihab, 2021). Kita sering memiliki persepsi yang sama…

Baca Lanjut
Sumber Ilustrasi gambar diambil dari Tirto.id

Maria Walanda Maramis: Pahlawan Pendidikan Sulawesi Utara

Senyum terkembang di wajah Maria Walanda Maramis saat membuka Sekolah Rumah Tangga (Huishoud School) di Sulawesi Utara pada 1917. Di tahun yang sama, tepatnya pada 8 Juli 1917, Maria juga mendirikan organisasi PIKAT (Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya) yang berperan besar dalam meningkatkan pendidikan bagi perempuan dan anak-anak di Sulawesi hingga ke berbagai daerah. Maria…

Baca Lanjut

Simbah Maryam Ahmad Musthofa: Ulama Perempuan Penggagas Syair Al-Qur’an

Di zaman kontemporer ini, kepopoleran para mufasir laki-laki seperti Quraish Shihab, Buya Hamka, KH. Bisri Musthofa dsb cenderung lebih masyhur. Tidak hanya di bidang tafsir Al-Qur’an saja sebenarnya, dalam ranah dakwah syiar Islam di Indonesia pun masih ulama laki-laki masih mendominasi. Sangat jarang sosok perempuan muncul sebagai mufasir atau pendakwah agama Islam di Indonesia, Maryam…

Baca Lanjut

Komoditas: Eksistensi Budaya Konsumtif Menjelang Lebaran

Konsumsi pakaian bagi perempuan bukan lagi sekadar keinginan semata, melainkan telah berubah menjadi kewajiban yang, bila “tidak” tercapai, dapat menimbulkan kegelisahan. Hal ini tertandai dengan terinternalisasi dalam rasionalitas berpikir masyarakat dan teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga konsumsi yang telah beroprasi pada masyarakat membentuk suatu budaya berupa konsumerisme. Mengutip dari Rene Descartes bahwa dahulu ungkapan “Cogeto…

Baca Lanjut

Srikandi Putri Proklamator (1); Rachmawati Soekarnoputri: Pendidik Kritis Sang Singa Podium

Lembar sejarah Indonesia dulu dan kini masih menjadi sebuah perbincangan dalam diskusi, ruangan kelas, dan obrolan. Lakon sejarah bangsa Indonesia kerap terdominasi oleh tokoh-tokoh laki-laki. Namun, Soekarno—selanjutnya Bung Karno—sebagai Proklamator bangsa ini menyisakan kisah mengenai penerus lewat ketiga putrinya. Adalah Megawati, Rachmawati, dan Sukmawati merupakan ketiga anak perempuan Bung Karno atas pernikahannya dengan Fatmawati. Ketiga…

Baca Lanjut

Personal Branding ala Susi Pudjiastuti

Setiap tokoh masyarakat biasanya selalu membentuk popularitas dan juga persepsi orang terhadap kinerjanya. Kedua hal itu menjadi bagian dari penjenamaan pribadi atau personal branding. Pb memiliki peran penting dalam keberlangsungan dan kesuksesan karier seseorang. Bahkan di pelbagai kalangan masyarakat dan sektor, seperti dunia kerja, hiburan, hingga politik, pb menjadi sebuah tren. Salah satu pembentuk pb…

Baca Lanjut

Ratumas Sina: Tokoh Perempuan Jambi yang Terlupakan

Ratumas Sina merupakan pejuang muslim perempuan asal Jambi yang terlupakan oleh sejarah. Perempuan kelahiran Jambi 1887 merupakan putri dari pernikahan Datuk Raden Nonot dari Suku Kraton dan Ratumas Milis binti Pangeran Mat Jasir. Ia berhasil menjadi penyemangat pejuang perempuan muslim asal Jambi yang memberikan pengaruh besar bagi kemerdekaan Indonesia. Sejak kecil hingga beranjak dewasa, RS…

Baca Lanjut

Maria Ulfah Santoso: Menteri Perempuan Pertama

Satu lagi tokoh pahlawan perempuan Indonesia yang terlupakan, dia adalah Maria Ulfah Santoso. Maria adalah perempuan pertama Indonesia yang mendapatkan gelar sarjana hukum. Ia juga memiliki pengaruh penting pada saat terjadinya perjanjian Linggarjati. Selain itu, ada banyak kontribusi positif yang di antaranya Maria Ulfah menjadi Menteri Perempuan pertama Indonesia sekaligus perempuan Indonesia pertama yang menjadi…

Baca Lanjut

Asmaraloka: Tradisi Perjodohan di Pesantren

“Tradisi kuno dari buku tua menjelaskan bahwa seorang putra dari bangsa kesatria tidak boleh menikah dengan seorang putri dari bangsa Brahmana. Namun, seorang putra dari bangsa Brahmana boleh menikahi perempuan dari bangsa kesatria. Tradisi tersebut semata-mata untuk menjaga agar kaum perempuan dari bangsa Brahmana tidak diturunkan ke status kasta yang lebih rendah.“ Kalimat di atas…

Baca Lanjut

Keluarga: Perihal Gender dan Kesadaran

Dalam sebuah acara, Dr. Layyin Mahfiana, dosen saya di Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta pernah berkata, “Saya seorang perempuan, pekerjaan saya sebagai dosen, namun saya juga seorang ibu di keluarga saya.” Ucapan pendek itu memuat tafsir luas manakala ingin dipanjang-lebarkan. Kalimat itu pendek dan sederhana namun sarat akan makna. Sebagai pengajar mata kuliah…

Baca Lanjut