Fenomena Trophy Wife: Privilege atau Kritik Sosial

Akhir-akhir ini sering berseliweran istilah trophy wife di media sosial, di mana label tersebut seakan menjadi dambaan para perempuan yang masih lajang. Lalu apa sebenarnya makna dari trophy wife? Istilah “trophy wife” ada yang mengartikan tentang merujuk kepada seorang perempuan yang menikah dengan seorang pria yang lebih tua, kaya, dan berpengaruh secara sosial atau ekonomi….

Baca Lengkapnya
Batari Hyang Janapati

Batari Hyang Janapati: Nenek Moyang Pemimpin Perempuan Tasikmalaya

Saat itu, 21 Agustus tahun 1111 M, seorang wanita cerdas dan alim asal Tasikmalaya (sekarang) terlantik menjadi penerus tahta suaminya. Sang suami meninggalkan tahta demi memperdalam ilmu agama. Pelantikanya tidak terliput media massa, pun terunggah dalam status Instagram. Mungkin memang karena prosesinya begitu khidmat, tanpa photografer profesional yang mondar-mandir. Sehingga tidak sempat terabadikan di unggahan…

Baca Lengkapnya
Sikap Diam Perempuan

Suara (Diam) Perempuan: Konsep Anggapan tak Percaya Diri

Perempuan kerap kali tidak berani menyuarakan hal-hal kecil. Misalnya bersuara soal berargumen di kelas, forum, organisasi, atau lingkup keseharian yang melibatkan banyak orang. Ketidakberanian tersebut membuat perempuan tak percaya diri. Dengan begitu, ketika hendak menunjukkan “inilah aku” kepada khalayak, keberaniannya perlahan tenggelam, bahkan karam. Terkadang penyebab hal itu karena cara berpikir perempuan sendiri. Padahal, bila…

Baca Lengkapnya
Sumber Gambar: The Movie Database

Film Barbie: Apreasisi dan Dukungan untuk Perempuan

Film Barbie telah rilis pada 2023 telah mengambil langkah signifikan dalam menghadirkan pesan kesetaraan dan pemberdayaan dalam sebuah cerita penuh warna. Pada sebuah era dengan peran gender yang semakin mengundang perdebatan dan perjuangan perempuan untuk hak dan pengakuan semakin tajam. Maka film ini memberikan kontribusi positif dalam membentuk persepsi dan pandangan khalayak terhadap nilai-nilai yang…

Baca Lengkapnya

Makna “Cantik” sebagai Citra Diri Perempuan

Masyarakat kerap kali menciptakan standar kecantikan dengan beragam hal. Standar tersebut membuat perempuan menggebu untuk mencapainya. Misalnya, perempuan harus menarik, mengikuti tren, kosmetik, sempurna, dan cantik. Keseluruhan itu, perlahan menjadikan perempuan terkesan memaksakan cita-cita cantik sesuai harapan melalui cara tidak sehat dan realistis, bahkan ekstrem. Hal ini terbuktikan dengan fenomena kecantikan yang terus berkembang, misalnya,…

Baca Lengkapnya

Kepada Perempuan

Kepada perempuan,merah-merah memeriahkan marahmeremehkan kalah merayakan patah menepis parah menolak pasrah melepas pelik dari hubungan rumit diam-diam menahan sakitterdengar hatinya menjerit berusaha bangkit namun kau tolak untuk kembali merakit. Kepada perempuan, kita hanyalah kata kehilangannya pun tak apa tak menjadikanmu terluka karena tak melulu hati melainkan logika. Kepada perempuan,biar saja beginimerayakan patah hati memestakan diri…

Baca Lengkapnya

Rekonstruksi Pola Pikir Masyarakat tentang Pendidikan Perempuan

“Bukan tanpa alasan orang mengatakan kebaikan dan kejahatan dimulai anak bersama air susu ibu, karena tangan ibulah yang meletakkan benih kebaikan ataupun kejahatan dalam hati manusia .” R.A. Kartini Kasur, dapur, dan sumur, sudah tak asing selalu menempel pada diri perempuan. Banyak suara-suara yang mengatakan “perempuan itu nggak perlu kuliah tinggi-tinggi, karena kodrat perempuan itu…

Baca Lengkapnya

Memandang (Raga) Perempuan

Saat membaca buku ini, tidak bisa dipungkiri bahwa pembaca akan membayangkan (raga) perempuan, sebelum masuk lebih jauh ke persoalan konstruksi sosial masyarakat. Buku ini memaparkan pengalaman-pengalaman nyata kaum perempuan dalam memandang menjalani hidup, ikhtiar pemenuhan sosial, dan kodrat ragawi. Setiap perempuan di dunia ini niscaya memiliki pengalaman yang sangat beda—meski secara garis besar sama. Hal…

Baca Lengkapnya