Tajuk

Menerka Anggapan Ketabuan Seksualitas

Seksualitas di ranah publik masih menjadi anggapan tabu untuk perbincangan. Akibatnya, tidak banyak yang mengerti dan menerka apa itu seksualitas. Perlu paham mendasar bahwa seks dan seksualitas itu berbeda.

Seks adalah given, kodrat/sesuatu yang pada hakikatnya setiap orang miliki. Sedangkan seksualitas adalah konstruksi sosial budaya yang cakupannya meliputi aspek fisik, psikis, kepercayaan, tradisi, emosional, dan berbagai kebiasaan manusia.

Awalnya, saya bertanya-tanya dan merasa saru ketika membaca judul buku ini. Namun, ketika selesai membacanya, pemaknaan judul tersebut terasa mendalam. Kandungan buku ini sebetulnya sama sekali tidak memuat pembahasan seperti yang tertulis di sampul.

Buku tersebut berjudul Mengupas Seksualitas: Mengerti Arti, Fungsi, dan Problematika Seksual Manusia Era Kita (2015) karya Musdah Mulia. Musdah lewat buku ini mencoba menjelaskan dan meluruskan berbagai ketimpangan sosial yang menjadi anggapan kebiasaan di masyarakat. Isinya begitu edukatif bagi pembaca usia muda, terkhusus pasangan belum menikah.

Sudut Penggiringan

Dalam pengantar, Musdah memaparkan bahwa masyarakat pada umumnya tergiring oleh pemahaman satu sudut. Pemahaman itu mengarah pada seksualitas hanya persoalan tubuh biologis semata, tidak perlu melibatkan perasaan, pikiran emosi, dan hasrat terpendam manusia.

Padahal, seksualitas merupakan terma yang sangat luas. Ada banyak dimensi seksualitas seperti relasi, rekreasi, prokreasi, emosional, fisik, sensual, dan spiritual. Semua dimensi tersebut berkaitan dan tidak dapat terpisahkan.

Seksualitas jika dipahami sebagai konteks maskulinitas menyebabkan peran laki-laki dijadikan subjek dalam masyarakat dengan penuntutan lebih agresif dan proaktif. Sebaliknya, anggapan terhadap perempuan yakni pasif dan pasrah dan hanya sebagai objek (bahwa perempuan hanya dinikmati).

Gagasan keliru tersebut juga mereduksi fungsi reproduksi perempuan. Vagina misalnya, hanya terpahami sebagai ā€œorgan tindakan seksā€. Padahal, seksualitas perempuan adalah segala sesuatu yang intrinsik tentang tubuh mencakup aspek luas.

Baca Lainya  Menyelami Pergulatan Batin Perempuan

Memaknai Orientasi

Dalam buku ini, Musdah juga memaparkan tentang orientasi dan perilaku seksual. Kedua istilah tersebut tentu saja berbeda. Orientasi seksual termaknai sebagai sesuatu yang tidak bisa berubah atau kodrati.

Seperti ketertarikan emosi, rasa sayang, dan hubungan seksual yang dimiliki. Sedangkan, perilaku seksual dapat diubah yaitu berupa cara seseorang mengekspresikan hubungan seksualnya.

Benang merah dalam buku ini tentu saja memberikan pemahaman kepada pembaca tentang relasi laki-laki dan perempuan dalam lingkup keluarga (suami-istri). Lebih jauh yakni pelaku seks dapat mendapatkan hak yang sama. Artinya, bukan menempatkan laki-laki sebagai subjek dan perempuan sebagai objek.

Dengan demikian, paparan demi paparan tersuguhkan bagi pembaca agar memiliki rasa menghargai setiap hak-hak asasi manusia. Terlebih dalam orientasi seksual tersebut bahwa manusia bisa memiliki beberapa varian orientasi seksual yaitu heteroseksual, homoseksual, biseksual, dan aseksual.

Meskipun dalam kenyataannya banyak masyarakat yang menolak bahkan mengucilkan manusia yang memiliki salah satu sifat di atas, namun bukti-bukti itu masih ada di sekitar, dan kita harus tetap menghargai.

Penulis  : Musdah Mulia
Penerbit : Opus Press
Cetakan  : I, Februari 2015
Tebal    : xix + 235 halaman
ISBN     : 978-602-290-033-7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *