Diri Sendiri

Menjadi Diri Sendiri dalam Pusaran Tren

Di sebuah kampus yang ramai di pusat kota, Yumna melangkah keluar dari kelas dengan santai sambil bersenandung riang seorang diri. Hari itu, ia mengenakan kaos oversized (gombrang) berwarna pastel yang terpadukan dengan celana jin longgar dan sneakers (sepatu kets) putih favoritnya. Di kampusnya, tidak ada aturan ketat soal pakaian saat perkuliahan. Itu sebabnya, Yumna lebih…

Baca Lengkapnya

Harmoni Jatiwangi

Sumber Gambar: Dokumen Pribadi Di lembah tenang JatiwangiKenangan pabrik gula bersemiMesin tua bernyanyi lirihTentang manisnya masa yang beralih.Genteng-genteng dari tanah merahLahir dari tangan penuh anugerahMenyatu dengan nafas bumiMengukir jejak di setiap mimpi.Lihatlah atap-atap yang bersahajaBercerita tentang kerja dan doaMenyimpan keindahan tak terucapDalam sunyi yang tak pernah lenyap.Langit Jatiwangi memeluk mentariMenghangatkan hati memberi artiDi sini genteng…

Baca Lengkapnya

Ragam Perempuan

Pada perempuan, ribuan pengandaian tersemat.Menuai ragam kata menggubahnya menjadi frasa.Beberapa frasa bahkan sengaja menjadi para Tuan sebagai klausa kaya makna.Beberapa lagi mengemasnya sebagai klausa minim harga.Sebagian menafikan keelokannya,sebagian lagi mengijabkan keanggunan perempuan. Pada perempuan dengan segala musim yang terlampir.Badai tak akan lahir bila angin tak diundang hadir.Kemarau berkepanjangan mesti ditempuh bila kebajikan dibalas dengan angkuh.Lebih…

Baca Lengkapnya

Perempuan dan Doa

Sumber Gambar: riausastra.com Perempuan itumenyembunyikan kilauan mimpi-mimpitanpa suara di dalam matanya.Ia melangkah perlahan dan menghitungnyasembari menyusuri jalanan panjang,berharap bertemu cahaya. ia melangkah melewati dua pepohonanyang saling berbisik.ia mendengar sebuah nada – Re, mengalun lembuttanda doa yang belum usai, dan harapan yang tergantungdi sunyinya malam. Re adalah sebuah panggilan,bak arus yang ingin membawanya kembali.Tujuannya? Dia pun…

Baca Lengkapnya

Keteguhan Iman

Sumber Gambar: tribunnews.com Ahsa menghirup napas dalam-dalam, memandangi suasana kota yang tak pernah tidur. Lampu-lampu neon berkilau terang di tengah malam, membawa suasana yang sama sekali berbeda dari desanya yang sunyi. Ia berangkat ke negeri ini dengan tekad dan iman kuat, siap menimba ilmu dan membawa pulang ilmu terbaik, walau ia tahu ujian besar menantinya…

Baca Lengkapnya

Patah Yang Tak Berujung Darah, Mengapa?

Banyak patah menuju entah yang tak terbantah Mengubur mimpi yang tak mungkin sampai Meredam asa penuh dengan amarah Mencibir takdir yang tak pernah berakhir Pikirannya memberontak Relungnya terkoyak Hatinya membara Kuasanya tiada daya Masihkah ada cahaya dalam kelamnya malam? Masihkah ada angin dari gersangnya harapan? Masihkah ada hujan bagi tandusnya kemungkinan? Perempuan itu menadah Berbisik…

Baca Lengkapnya

Kepada Perempuan

Kepada perempuan,merah-merah memeriahkan marahmeremehkan kalah merayakan patah menepis parah menolak pasrah melepas pelik dari hubungan rumit diam-diam menahan sakitterdengar hatinya menjerit berusaha bangkit namun kau tolak untuk kembali merakit. Kepada perempuan, kita hanyalah kata kehilangannya pun tak apa tak menjadikanmu terluka karena tak melulu hati melainkan logika. Kepada perempuan,biar saja beginimerayakan patah hati memestakan diri…

Baca Lengkapnya

Asuhmu Tak Lagi Asih

Asuhmu tak lagi asihMenjadikan rumah tak lagi ramahMembawa petaka menjadikannya celakaMembiarkanku terluka dari liku yang kau ciptaIronis, miris. Ketika kutahu napasmu berubah menjadi nafsuMemintaku penuh desah demi basahmu yang penuh gairahAku kalah, memasrah, memendam menahan amarahSedang kau masih meronta,menyuruhku berkali-kali tanpa peduli aku tak bergerak lagi.

Baca Lengkapnya

Ibu, Aku, & Anakku

SejenakTerbaring pilu jua lemasMengapa begini?Pikirku kala ituTernyata memang takdir telah membuatnya adaSembari menyadariTerlintas perempuan (ibu) ituMasih terlelap dalam ketakutanMeratapi bagaimana esokTerjalani dengan baik nuansa ketakutan melanda Ah pikirku…Bagaimana bisa?DarahNanahPedihResah Melanda tak karuan rasanyaSedangkan ia (ibu)?Tak tahu harus mengapa?Sedang ia (ibu) sendiri juga tak bisa merasa?Lalu, bagaimana bisa aku ada dan terus tumbuh menua?Tanpa hadirmu, aku…

Baca Lengkapnya