mengasah potensi

Mengasah Potensi Menjadi Perempuan Berdaya dan Berdikari

Mengasah potensi bagi perempuan menjadi sebuah hak dan keharuan, namun konstruksi budaya berhasil menciptakan stigmatisasi publik bahwa penomorduaan masih terjadi. Kasus-kasus yang marak terjumpai seputar diskriminasi, pelecehan seksual, subordinasi, peran ganda, dan polemik perempuan lainnya hingga sekarang masih berserakan di mana-mana. Misalnya baru-baru ini kasus pelecehan seksual banyak bersliweran di berbagai media, mengutip dari detiknews.com…

Baca Lengkapnya

Kampus dan Stereotipe Pemimpin Perempuan

Dalam kehidupan bermasyarakat kita kerap mendengar obrolan-obrolan bahwa perempuan memiliki konsep diri yang lebih rendah daripada laki-laki. Baik terjadi dalam obrolan sehari-hari maupun forum resmi seperti di lembaga pendidikan mengenai kampus dan stereotipe, misalnya. Masih banyak terlontar pernyataan mengenai ketidakadilan gender seperti marginalisasi dan subordinasi. Bahwa yang menyebabkan ketidakadilan gender sebenarnya berasal dari perempuan sendiri…

Baca Lengkapnya
peran ganda

Dilema Peran Ganda: Pekerjaan Domestik dan Karier

Dilema peran ganda perempuan dengan segala hiruk-pikuknya menjadi topik unik dan menarik yang tidak ada habisnya. Sebagian laki-laki memandang bahwa perempuan adalah makhluk yang unik jika memperhatikan gejolak emosional dan rasionalnya. Meskipun pada realitanya, tidak jarang pula ada laki-laki yang memiliki dua hal itu. Membahas perempuan, tidak terlepas dari peran dan kontribusinya dalam kehidupan. Tanpa perempuan,…

Baca Lengkapnya
Sikap Diam Perempuan

Suara (Diam) Perempuan: Konsep Anggapan tak Percaya Diri

Perempuan kerap kali tidak berani menyuarakan hal-hal kecil. Misalnya bersuara soal berargumen di kelas, forum, organisasi, atau lingkup keseharian yang melibatkan banyak orang. Ketidakberanian tersebut membuat perempuan tak percaya diri. Dengan begitu, ketika hendak menunjukkan “inilah aku” kepada khalayak, keberaniannya perlahan tenggelam, bahkan karam. Terkadang penyebab hal itu karena cara berpikir perempuan sendiri. Padahal, bila…

Baca Lengkapnya
Sumber Gambar: The Movie Database

Film Barbie: Apreasisi dan Dukungan untuk Perempuan

Film Barbie telah rilis pada 2023 telah mengambil langkah signifikan dalam menghadirkan pesan kesetaraan dan pemberdayaan dalam sebuah cerita penuh warna. Pada sebuah era dengan peran gender yang semakin mengundang perdebatan dan perjuangan perempuan untuk hak dan pengakuan semakin tajam. Maka film ini memberikan kontribusi positif dalam membentuk persepsi dan pandangan khalayak terhadap nilai-nilai yang…

Baca Lengkapnya

Perempuan & Keuangan: Kunci Keseimbangan Hidup Lebih Baik

Dewasa ini, literasi keuangan sudah menjadi perhatian khalayak umum. Sehingga banyak content creator lewat kontennya di media mengangkat tema tersebut. Dengan kemajuan teknologi, perkembangan aplikasi atau fitur keuangan juga memiliki potensi layaknya dua mata pisau; positif dan negatif. Bisa memberikan nilai positif jika memanfaatkannya dengan baik sebagai alat manajemen keuangan. Bahkan bisa menghasilkan income lebih…

Baca Lengkapnya

Makna “Cantik” sebagai Citra Diri Perempuan

Masyarakat kerap kali menciptakan standar kecantikan dengan beragam hal. Standar tersebut membuat perempuan menggebu untuk mencapainya. Misalnya, perempuan harus menarik, mengikuti tren, kosmetik, sempurna, dan cantik. Keseluruhan itu, perlahan menjadikan perempuan terkesan memaksakan cita-cita cantik sesuai harapan melalui cara tidak sehat dan realistis, bahkan ekstrem. Hal ini terbuktikan dengan fenomena kecantikan yang terus berkembang, misalnya,…

Baca Lengkapnya
Sumber Gambar: Magdalene.co

Kawin Paksa: Dampak terhadap Otonomi dan Kesetaraan Perempuan

Data putusan Mahkamah Agung (MA) selama 2018-2022 menunjukkan terdapat 213 kasus pernikahan bermasalah akibat kawin paksa. Dari jumlah ini, 119 perkara diputus dengan perceraian oleh pengadilan agama (PA). Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat terjadi kenaikan 300 persen atas kawin paksa seiring meningkatnya pernikahan anak. Bahkan pada tahun 2021 sejumlah 22 juta…

Baca Lengkapnya

Demam Suhita: Mengarungi Ketabahan Alina dan Ketangguhan Rengganis

Film tanpa antagonis yang justru membuat penonton menangis, akhir-akhir ini kerap bersliweran di berbagai media. Film berjudul Hati Suhita merupakan adaptasi dari produk karya sastra berupa novel Best Seller karya Khilma Anis. Setelah resmi tayang pada 25 Mei 2023 lalu di seluruh bioskop Indonesia, film tersebut sukses membanjiri dunia perfilman. Film yang mengisahkan mengenai perjodohan…

Baca Lengkapnya

Bagaimana Islam Memandang Childfree

Kata childfree belum lama ini banyak disinggung oleh masyarakat Indonesia. Apalagi setelah adanya pernyataan dari salah satu selebgram perempuan asal Indonesia, Gita Savitri Dewi. Gita mengatakan bahwa anak bukanlah anugerah, melainkan beban baginya. Pernyataannya itu menuai banyak sekali sorotan dari warganet di Instragram, TikTok, maupun Twitter. Pada Rabu (08/02/2023) lalu, Gita mengatakan, “Iya, buat gue…

Baca Lengkapnya