Siapa yang tak kenal dengan sosok istimewa Bu Nyai Badriyah Fayumi? Beliau adalah seorang Ketua Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) sekaligus aktivis perempuan dengan segudang penghargaan yang membanggakan. Begitupun dengan sosok sang ibu, yakni Nyai Hj. Yuhanidz Fayumi yang dikenal sebagai ulama perempuan, bu nyai energik, hingga aktivis perempuan yang layak menjadi panutan.
Istri KH. Ahmad Fayumi Munji sekaligus Ketua Muslimat NU tersebut merupakan aktivis NU tulen di Pati, Jawa Tengah. Beliau banyak memberikan kiprah perjuangan hingga gerakan pemberdayaan perempuan melalui kegiatan Muslimat NU. Disamping itu, beliau juga menjadi sosok pemimpin yang sangat mencintai dan dicintai masyarakat karena karakter kepemimpinan beliau yang ramah, tegas, dan berwibawa.
Sebagai pemimpin dan pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Kajen, sumbangsih ilmu dan gerakan Nyai Yuhanidz sangat besar. Beliau banyak berkontribusi membesarkan, juga merawat NU khususnya di Badan Otonom (Banom) Muslimat menjadi penggerak perempuan yang bermanfaat bagi masyarakat. Beliau ingin, di masa depan banyak aktivis sekaligus ulama muda yang memiliki visi da misi perjuangan sama untuk membesarkan NU dan Muslimat. Maka, segala hal, termasuk tirakat beliau lakukan untuk melahirkan penerus yang mencintai tanah air, bangsa, dan negara.
Singgungan Politik
Sebagai Ketua Muslimat NU Pati, beliau sering bersinggungan dengan politik. Namun, beliau selalu memosisikan NU sebagai jamiah yang konsisten dengan khitah sebagai pedoman berpikir dalam mengambil keputusan organisasi. Hal tersebut yang membuat para aktivis perempuan segan padanya, hingga membuat beliau dihormati banyak orang di lingkungan pertemanannya.
Sebelum akhir masa perjuangan beliau, mengutip laman pcnupati.or.id Nyai Yuhanidz ngendiko bahwa di akhir hayatnya beliau meminta satu hal, “Dongakno aku supoyo husnul khatimah” (Doakan saya, semoga menjadi salah satu umat yang mendapatkan husnul khatimah). Maka pada saat itu, seluruh santri, masyarakat dan bangsa ini mendoakan Bu Nyai Yuhanidz semoga mendapatkan husnul khatimah.
Sosok kealiman beliau kepada Allah Swt. sudah tidak bisa teragukan, namun beliau tetap saja menjadi umat yang rendah diri. Hal tersebut menjadi pengingat bagi kita semua untuk melanjutkan perjuangan beliau sebagai umat manusia dan juga sebagai sosok perempuan yang mampu memberikan manfaat bagi organisasi, agama, dan juga negara.
Sekian, Wallahu a’lam bish-shawab.