Aulia Normalita

Editor Nisa.co.id, Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta

Demam Suhita: Mengarungi Ketabahan Alina dan Ketangguhan Rengganis

Film tanpa antagonis yang justru membuat penonton menangis, akhir-akhir ini kerap bersliweran di berbagai media. Film berjudul Hati Suhita merupakan adaptasi dari produk karya sastra berupa novel Best Seller karya Khilma Anis. Setelah resmi tayang pada 25 Mei 2023 lalu di seluruh bioskop Indonesia, film tersebut sukses membanjiri dunia perfilman. Film yang mengisahkan mengenai perjodohan…

Baca Lanjut

Kepada Perempuan

Kepada perempuan,merah-merah memeriahkan marahmeremehkan kalah merayakan patah menepis parah menolak pasrah melepas pelik dari hubungan rumit diam-diam menahan sakitterdengar hatinya menjerit berusaha bangkit namun kau tolak untuk kembali merakit. Kepada perempuan, kita hanyalah kata kehilangannya pun tak apa tak menjadikanmu terluka karena tak melulu hati melainkan logika. Kepada perempuan,biar saja beginimerayakan patah hati memestakan diri…

Baca Lanjut

Komoditas: Eksistensi Budaya Konsumtif Menjelang Lebaran

Konsumsi pakaian bagi perempuan bukan lagi sekadar keinginan semata, melainkan telah berubah menjadi kewajiban yang, bila “tidak” tercapai, dapat menimbulkan kegelisahan. Hal ini tertandai dengan terinternalisasi dalam rasionalitas berpikir masyarakat dan teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga konsumsi yang telah beroprasi pada masyarakat membentuk suatu budaya berupa konsumerisme. Mengutip dari Rene Descartes bahwa dahulu ungkapan “Cogeto…

Baca Lanjut

Asmaraloka: Tradisi Perjodohan di Pesantren

“Tradisi kuno dari buku tua menjelaskan bahwa seorang putra dari bangsa kesatria tidak boleh menikah dengan seorang putri dari bangsa Brahmana. Namun, seorang putra dari bangsa Brahmana boleh menikahi perempuan dari bangsa kesatria. Tradisi tersebut semata-mata untuk menjaga agar kaum perempuan dari bangsa Brahmana tidak diturunkan ke status kasta yang lebih rendah.“ Kalimat di atas…

Baca Lanjut

Menyelami Pergulatan Batin Perempuan

“…Aku bukan ratu. Akulah menjangan yang terluka dan ingin berlari sejauh-jauhnya” Alina Suhita Kalimat tersebut seolah menyelami relung benang merah novel Hati Suhita. Novel yang berhasil mengemban Best Seller di tahun 2019 dan akan rilis di bioskop pada tahun 2023 ini adalah novel ketiga Khilma Anis. Sebelumnya novel pertama karya Khilma Anis adalah Jadilah Purnamaku…

Baca Lanjut

Asuhmu Tak Lagi Asih

Asuhmu tak lagi asihMenjadikan rumah tak lagi ramahMembawa petaka menjadikannya celakaMembiarkanku terluka dari liku yang kau ciptaIronis, miris. Ketika kutahu napasmu berubah menjadi nafsuMemintaku penuh desah demi basahmu yang penuh gairahAku kalah, memasrah, memendam menahan amarahSedang kau masih meronta,menyuruhku berkali-kali tanpa peduli aku tak bergerak lagi.

Baca Lanjut
Potret Kang Faih dalam Acara Dawroh Kader Ulama Perempuan di Cirebon

Faqihuddin Abdul Qadir: Bapak Mubadalah Pejuang Kesalingan

Ialah Faqihuddin Abdul Qadir, atau akrab dengan sapaan Kang Faqih. Kiai energik  yang memiliki consern terhadap isu-isu kesetaraan, keadilan dan diskriminasi yang selama ini masih tertemui di lingkungan perempuan. Menjadi hal yang tidak mudah bagi laki-laki yang ikut serta menjunjung tinggi kesetaran dan keadilan gender. Apalagi hidup di tengah masyarakat yang masih menjunjung  kedudukan laki-laki…

Baca Lanjut
Potret Buya Husein dalam Acara DKUP Fahmina Institute

Buya Husein: Potret Ulama Kharismatik Pelopor Gerakan Feminis Indonesia

Bagi pegiat kesetaraan gender, membahas mengenai Husein Muhammad atau akrab dengan sebutan Buya Husein menjadi hal yang menarik untuk terulas. Karakteristik dan keunggulan yang ulama kharismatik ini miliki adalah bidang pemikiran dan pergerakannya mengenai feminisme. Tidak heran apabila banyak sekali yang menulis dan menyebutnya sebagai ulama feminis Indonesia. Karya dan gerakannya berfokus pada isu-isu perempuan,…

Baca Lanjut
Bu Nyai Badriyah Fayumi

Nyai Badriyah Fayumi: Ulama Perempuan dalam Gerakan Politik

Ulama perempuan satu ini memang tidak asing lagi, siapa yang tidak kenal Nyai Badriyah Fayumi? Beliau adalah ketua Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI). Gagasan dan gerakan beliau sudah tidak perlu diperdebatkan lagi. Lahir dan besar di pesantren sedari kecil menjadikan Badriah Fayumi tumbuh di lingkungan yang agamis dan Islami. Didikan dan tempaan di lingkungan pesantren…

Baca Lanjut