Aulia Normalita

Editor Nisa.co.id, Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta

Fatimah Mernissi

Fatimah Mernissi: Feminis Muslim Pejuang Reinterpretasi Teks Islam

Terlahir sebagai seorang muslim di daerah yang mayoritas muslim, rupanya tidak menenutup kemungkinan tetap mendapat perlakuan diskriminasi terhadap perempuan. Fatimah Mernissi merupakan seorang feminis, sosiolog, dan penulis asal Maroko. Lahir pada 27 September 1940 di Fez, Maroko dan meninggal dunia pada 30 November 2015 di Rabat, Maroko. Perjalanan hidup menuntunnya untuk berjuang membela kesetaraan gender,…

Baca Lanjut
Sumber Gambar: Detik.com

Membaca Ulang Sejarah Cendekiawan Sulawesi Selatan

Retna Kencana Colliq Pujie Arung Pancana Toa Matinroe ri Tucae atau yang karib dengan sebutan Colliq Pujie merupakan salah satu dari banyak pahlawan perempuan Nusantara belum banyak terketahui. Kala itu, Colliq Pujie merupakan tokoh perempuan yang sangat berpengaruh dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia di Sulawesi Selatan. Ia terkenal sebagai seseorang yang menentang Belanda. Meski begitu, keaktifannya…

Baca Lanjut

Opu Daeng Risadju: Sang Renta Ksatria Politik

“…Usia boleh tua tapi jiwa harus tetap muda…” Ungkapan benar dan pantas tersemat pada Opu Daeng Risadju. Ia menjadi salah satu pahlawan nasional Indonesia yang turut berjuang di usia yang tak lagi muda. Meski sudah renta, perempuan dari Tanah Luwu itu berani menanggung siksaan Netherlands Indies Civil Administration (NICA) demi mengamalkan amar makruf nahi mungkar. Mulanya Risadju adalah seorang…

Baca Lanjut

Potret Kekuatan dan Kemandirian Sultanah Nahrasiyah

Potret kekuatan dan kemandirian perempuan tergambar pada tokoh Malikah Nahrasiyah atau terkenal dengan Ratu Nahrasiyah. Menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah Aceh sebagai seorang sultanah memerintah Kesultanan Aceh Darussalam pada abad ke-17. Lahir dalam keluarga kerajaan yang merupakan putri Tunggal dari Sultan Zainal Abidin bin Ahmad bin Muhammad bin Al-Malik Ash-Shahih. Sejak kecil, Nahrasiyah…

Baca Lanjut

Iduladha: Menepis Anggapan Perempuan Tak Mau “Berkurban”

Idulfitri: perempuan “diistimewakan” dengan tidak mau meminta maaf karena merasa tidak punya salah. Iduladha: perempuan kembali “diistimewakan” dengan tidak mau berkurban. Dua kalimat di atas yang hingga sekarang masih tetap popular di kalangan laki-laki yang kerap menjadikan senjata, jargon, sindiran, dan meme yang penuh ironi bagi perempuan. Seolah perempuan tidak akan melakukan dua hal tersebut,…

Baca Lanjut

Tuhan Izinkan Aku Berdosa: Perjalanan Spiritual Perempuan 

“…Aku ingin mencintai-Mu dengan bahagia, dengan bebas, dengan rindu setiap saat, tanpa harus ditakut-takuti neraka atau diiming-imingi surga…” – Nidah Kirani Tuhan Izinkan Aku Berdosa menjadi film perjalanan spiritual seorang perempuan dalam mencari jati diri. Lagi-lagi bahasan mengenai perempuan masih terus menggelitik untuk diperbincangkan, dulu, kemarin, hingga saat ini. Terlebih dalam beberapa kasus ada: diskriminasi, dominasi,…

Baca Lanjut

Idulfitri: Mempertanyakan Kembali Idealisme Perempuan

Idulfitri sebagai ajang mempertanyakan kembali idealisme perempuan dalam hal kebebasan menentukan pribadi dan kehidupannya kembali teruju ketika mendekati akhir Ramadan. Akhir Ramadan justru menjadi momen yang mengkhawatirkan bagi sebagian orang, khususnya perempuan. Kekhawatiran yang terhadapi bukan lagi perkara tak memiliki baju baru, sandal, mukena atau jilbab baru. Lebih dari itu, kekhawatiran muncul justru dari beragam…

Baca Lanjut
Ratu Shima

Menelusuri Jejak Kepemimpinan Ratu Shima

Menelusuri jejak kepemimpinan perempuan di Jepara tidak melulu soal R.A Kartini dan Ratu Kalinyamat. Tetapi jauh sebelum keduanya memimpin, telah hadir lebih dulu pemimpin perempuan tangguh yang ikut serta menjadi pejuang perempuan khususnya di Jepara, yakni Ratu Shima. Ratu Shima memimpin pada tahun 674-695 Masehi yang kala itu hampir seluruh dunia mengenalnya. Ia memerintah kerajaan…

Baca Lanjut
Rahmah El Yunusiah

Rahmah El Yunusiyah: Reformator Pendiri Diniyah Putri

Rahmah El Yunusiah lahir di Negeri Bukit Surungan, Padang Panjang pada 26 Oktober 1900. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan Muhammad Yunus al-Khalidiyah bin Imanuddin dan Rafia. Perempuan yang kerap mendapat julukan reformator pendidikan Islam dan pejuang kemerdekaan Indonesia ini berhasil melakukan perubahan di bidang pendidikan keagamaan khususnya perempuan. Ayahnya, Yunus merupakan seorang muslim taat….

Baca Lanjut
mengasah potensi

Mengasah Potensi Menjadi Perempuan Berdaya dan Berdikari

Mengasah potensi bagi perempuan menjadi sebuah hak dan keharuan, namun konstruksi budaya berhasil menciptakan stigmatisasi publik bahwa penomorduaan masih terjadi. Kasus-kasus yang marak terjumpai seputar diskriminasi, pelecehan seksual, subordinasi, peran ganda, dan polemik perempuan lainnya hingga sekarang masih berserakan di mana-mana. Misalnya baru-baru ini kasus pelecehan seksual banyak bersliweran di berbagai media, mengutip dari detiknews.com…

Baca Lanjut