Medina Warda Aulia lahir di Jakarta pada 7 Juli 1997. Dia salah satu sosok paling inspiratif bagi perempuan Indonesia dalam dunia catur. Median terkenal sebagai peraih gelar Women Grand Master (WGM) termuda di Indonesia. Gelar yang Medina dapatkan pada tahun 2013 saat usianya baru menginjak 16 tahun 2 bulan. Ini memecahkan rekor nasional sebelumnya yang oleh Irene Kharisma Sukandar pegang, dan gelar Master Internasional (IM) telah ia sandang sejak tahun 2020.
Keterlibatan Media dalam catur mulai sejak usia dini, ayahnya yang melatihnya. Bakat dan dedikasinya terasah dengan cepat. Setelah bergabung dengan Sekolah Catur Utut Adianto, Medina meraih berbagai prestasi. Mulai dari Juara Nasional Kelompok Umur hingga mewakili Indonesia di berbagai ajang internasional, seperti Olimpiade Catur dan SEA Games.
​Medina saat ini tercatat sebagai mahasiswa pascasarjana di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia. Keputusannya melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi, bahkan di tengah kesibukan bertanding di level internasional, mencerminkan kedisiplinan dan kecerdasan analitis yang Medina asah melalui catur. Kemampuan berpikir strategis, manajemen waktu, dan analisis masalah yang dia kuasai di papan catur sangat relevan dalam bidang ilmu administrasi dan akademik pada umumnya.
​Medina menjadi simbol bahwa prestasi olahraga dan keunggulan akademik dapat berjalan beriringan. Menjadikannya panutan ideal bagi generasi muda yang ingin mengembangkan kecerdasan berpikir kritis melalui disiplin dan kerja keras.
Berpikir Kritis
​Catur adalah permainan papan klasik yang terakui secara luas sebagai alat yang sangat efektif untuk melatih keterampilan kognitif, terutama berpikir kritis dan analitis. ​Medina mampu merencanakan beberapa langkah ke depan (visualisasi) dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan respons dari lawan. Hal ini memaksa untuk tidak hanya fokus pada langkah saat ini, tetapi juga pada hasil akhir, yang merupakan inti dari pemikiran strategis.
Setiap langkah dalam catur memiliki keputusan yang harus diambil dengan mempertimbangkan konsekuensi yang kompleks. Medina belajar untuk membuat keputusan yang tepat dan efektif dengan waktu yang terbatas dan informasi yang ada di papan.
Catur yang melibatkan analisis mendalam terhadap posisi di papan. Medina mengidentifikasi pola kekuatan dan kelemahan lawan, serta mencari peluang untuk menyerang atau bertahan. Kemampuan ini sangat penting dalam berpikir kritis, yaitu kemampuan untuk menguraikan masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Perencanaan Jangka Panjang
​Ia dapat memikirkan langkah-langkah ke depan dan menganalisis posisi dengan cermat, Medina memiliki konsentrasi yang tinggi dan mampu mengabaikan gangguan. Keterampilan ini secara langsung meningkatkan kemampuan fokus dalam memecahkan masalah kehidupan nyata.
Setelah ia melakukan langkah, Medina mampu mengevaluasi respons lawan dan, jika perlu, menyesuaikan strategi yang telah ia buat. Dalam berpikir kritis, ini setara dengan kemampuan merefleksikan hasil dari suatu tindakan dan mengubah pendekatan jika hasil awal tidak optimal.
​Melalui disiplin dan tantangan yang ditawarkan, catur, sama seperti permainan strategi lainnya seperti board games atau teka-teki, secara sistematis membantu individu mengembangkan kerangka berpikir yang logis, terstruktur, dan analitis, yang merupakan fondasi penting bagi kecerdasan berpikir kritis dalam segala aspek kehidupan.[]