Ibu, Istri, atau Anak Perempuan?

Pembahasan mengenai pemilihan prioritas antara ibu, istri, atau anak perempuan tengah menjadi perbincangan hangat. Sudah barang tentu jika pertanyaan tersebut menimbulkan pro-kontra dan tentu saja kontroversial.

Pertanyaan mana yang lebih penting antara ibu, istri, atau anak perempuan memunculkan adanya beragam jawaban. Tidak ada jawaban tunggal yang benar dalam menentukan prioritas antara ibu, istri, atau anak perempuan. Boleh jadi, prioritas dapat berubah tergantung pada konteks spesifik, kebutuhan, dan dinamika keluarga.

Pertanyaan tersebut barangkali membuat laki-laki kebingungan untuk menentukan pilihan mana yang lebih penting. Ketiganya memiliki peran yang tentu tidak dapat disamakan. Dalam konteks kehidupan keluarga dan tuntutan peran gender, perdebatan ini sering kali melibatkan nilai-nilai budaya, agama, dan pandangan pribadi.

Sosok yang Melahirkan

Segelintir orang berpendapat bahwa ibu berposisi sebagai orang tua. Wajib hukumnya seorang anak hormat kepada orang tua. Dalam hal penghormatan orang tua berada di urutan pertama. Jadi, ibu adalah prioritas utama.

Jawaban lain menyatakan bahwa istrilah yang utama, sebab dalam hal penghargaan istrilah yang didahulukan. Sayyidina Ali bin Abi Thalib menyatakan bahwa perhatikanlah, peliharalah istrimu sebab ia adalah ibu dari anak-anakmu. Tumbuh kembang seorang anak tentu saja tidak terlepas dari sosok ibu. Dialah madrasatul ula.

Istilah madrasatul ula mengacu pada konsep bahwa ibu adalah sekolah pertama atau madrasah pertama dalam kehidupan seseorang. Oleh karena itu, penting untuk memperlakukan istri dengan penuh kasih sayang, penghargaan, dan penghormatan.

Istri adalah keluarga yang dipilih sementara seseorang tidak dapat memilih lahir dari rahim siapa. Istri adalah orang yang akan melahirkan, membesarkan dan mendidik anak-anaknya.

Kemudian, anak perempuan adalah yang utama. Anak perempuan menjadi tanggung jawab seorang Bapak sampai dia menikah. Prioritas ini tentu saja berkaitan dengan pembiayaan, perhatian. Anak perempan jika sudah menikah, biasanya keluarganya tidak bertanggung jawab sepenuhnya lagi sebab ada suami.

Baca Lainya  Patah Yang Tak Berujung Darah, Mengapa?

Perlukah Skala Prioritas?

Ibu, istri, dan anak perempuan tentu saja memiliki peran dalam konteks yang berbeda. Ketiganya bukan pilihan. Ketiganya tidak membutuhkan skala prioritas mana yang paling penting dan mana yang tidak begitu penting.

Ibu adalah orang tua yang melahirkan dan menjadi perantara kehidupan kita di dunia. Wajib hukumnya seorang anak hormat dan bakti kepada orang tuanya. Istri adalah pasangan yang sengaja dipilih dan akan menjadi teman hidup.

Sementara, anak perempuan menjadi bagian dari tanggung jawab orang tua pemberian dari Tuhan. Anak, baik perempuan maupun laki-laki sudah selayaknya mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Cukup jelas bahwa ibu, istri, maupun anak perempuan memiliki perannya masing-masing. Posisi ketiganya tidak biner. Tidak perlu ada skala prioritas mana yang lebih penting.

Prioritas Eksklusif

Pernyataan bahwa ibu adalah prioritas utama secara eksklusif dapat menimbulkan tekanan bagi istri. Hal ini berdampak pada hubungan yang tidak sehat antara istri dengan ibu mertua. Dengan demikian, dapat menciptakan ketegangan, persaingan, dan konflik di dalam keluarga.

Penting untuk diingat bahwa di dalam keluarga, setiap individu memiliki peran dan kontribusi yang berharga, dan tidak seharusnya ada hierarki yang mendahulukan satu pihak di atas yang lain. Anjuran memuliakan ibu masyhur dalam Islam, tetapi demikian, memuliakan istri juga memiliki keutamaan yang sama pentingnya. Begitu pula anak perempuan. Wallahu’alam.

7 thoughts on “Ibu, Istri, atau Anak Perempuan?

  1. Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *