Harmonisasi Parenting Ala dr. Aisyah Dahlan

“Cinta tak pernah padam namun cinta tak pernah paham.” ungkapan tersebut dr. Aisyah Dahlan tulis di laman sosial medianya.

Kalimat itu mengandung makna akan belajar memahami seseorang dalam ragam relasi. Siapa yang tak mengenal sosok perempuan cerdas, seorang dokter sekaligus praktisi keterampilan neuro parenting (mengasuh anak berbasis kinerja otak) ini.

Bicara tentang keluarga harmonis tidak lepas dari upaya mewujudkannya. Salah satu perwujudan keluarga harmonis adalah keberhasilan orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Bicara tentang parenting artinya bicara tentang individu secara alamiah.

Pada dasarnya, melansir akun YouTube Pencinta dr. Aisyah Dahlan, menurutnya, menerapkan ilmu parenting harus terlebih dahulu memahami individu anak. Baik watak, psikis, maupun mental individunya.

Menjadi orang tua di zaman sekarang artinya memiliki tanggung jawab lebih besar dan sulit di bandinga di zaman-zaman sebelumnya. Adanya arus globalisasi yang sulit terhindarkan menjadikan orang tua harus lebih bijak dan pintar dalam mendidik anak-anak mereka agar tidak terjerumus hal-hal yang tidak baik.

Kajian seminar yang dr. Aisyah sampaikan bisa menjadi referensi mendidik anak sesuai dengan zamannya. Selain seminar, dengan materi sangat menarik ia gaungkan, dr. Aisyah pun menuliskan gagasannya dalam buku berjudul Maukah Menjadi Orang Tua yang Bahagia?.

Buku tersebut mungkin bisa menjawab kegelisahan para orang tua dalam menerapkan parenting kepada anak-anak mereka. Sebelumnya, dr. Aisyah juga mengemas gagasannya dalam bukunya berjudul Kenali Watak agar Jiwa Tenang.

Harmonisasi

Perspektif dr. Aisyah dalam harmonisasi parenting menekankan beberapa hal yang bisa orang tua terapkan dalam meneerapkan parenting bagi anak-anaknya

Dalam salah satu materi kajian yang bertema “Rahasia menjadi Orang Tua Hebat dalam Mendidik Anak Generasi Alpa” membahas bahwa parenting bisa mulai sejak anak dalam kandungan.

Baca Lainya  Malala Yousafzai: Pena dan Suara Pejuang Pendidikan

Artinya apapun asupan makanan dari ibu otomatis terkoneksi dengan tumbuh kembang anak. Oleh sebab itu, dr. Aisyah menyarankan pada saat mengandung, seorang ibu harus memperhatikan makanan yang baik dan terperoleh dari harta yang halal. Tak hanya itu, ibu tersebut juga harus memperhatikan perilaku, baik dalam berbicara, mendengar, dan melihat.

Pendekatan Humanis

Melalui hal tersebut, dapat kita ketahui bahwa dr. Aisyah menggunakan pendekatan humanis dalam menerapkan parenting terhadap anak.  Pola pengasuhan yang baik mampu meningkatkan kemampuan dan perkembangan anak baik dari sisi emosional, psikis, sosial, maupun fisik.

Sesuai teori konseptual, pendekatan humanis menurut Abraham Maslow adalah hubungan individu yang berkaitan dengan lingkungan sekitar dengan mengemukakan lima derajat kebutuhan yakni fisiologi, rasa aman, rasa cinta, penghargaan diri, dan aktualisasi.

Harmonisasi parenting ala dr. Aisyah Dahlan menemukan satu konsep pola pengasuhan yang memperhatikan keterlibatan perasaan, watak secara alamiah,  dan keterpenuhan kebutuhan anak untuk menjadikan anak lebih nyaman, dapat menunjang dan memastikan perkembangan diri anak dari segi fisik, psikis, serta sosial yang berimplikasi pada optimalisasi perkembangan anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *