Peluncuran Dokumen Operasionalisasi Indikator PTRG

Nisa.co.id – UIN Raden Mas Said Surakarta bekerjasama dengan Yayasan Rumah Kita Bersama (Rumah KitaB) Jakarta pada tanggal 23 Juni 2023 menyelenggarakan kegiatan Peluncuran Dokumen Operasionalisasi Indikator Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG).

Kegiatan yang terlaksana di Gedung Theater UIN Raden Mas Said Surakarta tersebut terhadiri Rektor dan perwakilan pimpinan dari UIN Sultan Syarif Kasim Riau, IAIN Metro Lampung, UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan, UIN Walisongo Semarang, IAIN Ponorogo, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, UNISNU Jepara, serta dosen dan mahasiswa Perguruan tinggi di sekitar UIN Raden Mas Said Surakarta.

Dengan demikian, kegiatan lain pun hadir sebuah Talkshow membahas soal Operasionalisasi Indikator Perguruan Tinggi Responsif Gender. Acara terpandu oleh penulis dan komika terkenal Sakdiyah Ma’ruf. Menghadirkan narasumber Prof. Alimatul Qibtiyah (Komisioner Komnas Perempuan RI), Lenny N. Rosalin (Deputi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI), Khasan Ubaidillah (Aliansi PTRG) dan Abdul Basid (Kementerian Agama).

Menurut Nurhayati Aida, Direktur Program Rumah KitaB, peluncuran buku dokumen operasionalisasi indikator PTRG adalah hasil kerja keras teman2 aliansi PTRG. Buku ini hadir tentu menjadi sebuah prestasi sekaligus tantangan ke depan. Namun, mewujudkan sebuah tataran implementasi buka perkara muda.

Gender sebagaimana istilahnya sering tersalahartikan sebagai gerakan Barat. Menuntut kita untuk terus berjuang dan menyuarakan bahwa gerakan gender adalah gerakan kemanusiaan. Saya yakin, perguruan tinggi melalui aliansi PTRG bisa menjadi pelopor2 gerakan kemanusiaan tersebut.

“Bersama aliansi PTRG, kami yakin cita-cita kita bersama untuk mewujudkan pendidikan yang berasaskan keadilan dan kemanusiaan ini semakin dekat untuk diwujudkan.” Tambahnya.

Kebaruan dan Keharusan

Dalam sambutan pembukaan, Zainul Abas selaku ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Raden Mas Said Surakarta menyampaikan bahwa operasionalisasi indikator PTRG adalah sebuah keharusan. Di UIN Raden Mas Said sendiri menurutnya upaya tersebut sedang terjalankan secara bertahap di semua bagian. Mulai dari Rektorat, Fakultas, Jurusan, Program Studi dan lembaga kemahasiswaan. Tentu untuk menghadirkan kebijakan, layanan, dan suasana kerja akademik yang adil, setara, aman dan nyaman bagi semua civitas akademika.

Baca Lainya  PB PMII Adakan Scholarship Incobuator: Merawat Indonesia dengan Ilmu dan Pendidikan

Untuk itu, menurut Zainul Abas, kehadiran Dokumen Operasionalisasi Indikator Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG) akan bermanfaat. Tak lain menjadi panduan bagi semua pimpinan perguruan tinggi Indonesia serta belajar bagaimana menciptakan kelembagaan perguruan tinggi responsif gender. Pun desain tridharma, tata kelola perguruan tinggi responsif gender, serta langkah menciptakan zero tolerance pada kekerasan di perguruan tinggi.

“Dokumen operasionalisasi indikator PTRG ini sangat berhasil dalam menyajikan langkah-langkah operasional. Yang bisa teradaptasi oleh semua perguruan tinggi dalam merintis menjadi kampus yang responsif gender” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *