Papa Dali: Teladan Kesalingan Rumah Tangga

Papa Dali saat ini tengah menjadi topik perbincangan di berbagai media sosial. Kepergian Ayah satu anak itu sangat mengejutkan warganet Indonesia. Yitta Dali Wassink berpulang secara tiba-tiba pada 18 Juli 2024 akibat kecelakaan tunggal. Kepergiannya meninggalkan luka mendalam bagi keluarganya, tanpa terkecuali warganet. Melalui berbagai platform, warganet mengungkap turut berduka dan begitu kehilangan sosok Papa Dali.

Warganet mengenal Papa Dali sebagai suami dan ayah idaman. Melalui konten-kontennya di TikTok, suami Jennifer Coppen itu berhasil membuat warganet berdecak kagum. Di usianya yang masih terbilang cukup muda, Dali berhasil menjadi sosok suami yang menerapkan kesalingan dalam rumah tangga.

Suami Antipatriarki

Berbagai video TikTok di akun pribadi Papa Dali maupun di akun istrinya, kerap menunjukkan adanya kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Dali tidak segan melipat pakaian usai kering sebelum memasukkan ke almari. Berkali-kali pula, Dali terlihat membatu istrinya memasak. Melalui konten-konten yang dibagiakannya, Dali juga tidak segan membantu urusan rumah tangga lainnya, seperti membersihkan rumah.

Pekerjaan rumah tangga yang Dali lakukan seolah menjadi trend kriteria baru bagi perempuan yang sedang mencari pasangan hidup. Dali berhasil menjadi sosok suami idaman sebab kesediaannya membatu pekerjaan rumah tangga. Di sisi lain, terdapat fakta yang tidak bisa terelakan, bahwa masih banyak perempuan yang terbelenggu dalam bayang-bayang patriarki. Sebab, konstruksi sosial telanjur menempatkan perempuan sebagai makhluk domestik, dan banyak perempuang yang mengakui itu. Artinya, perempuan pun banyak yang belum sadar terhadap adil gender.

Unggahan video di TikTok, jelas menunjukkan bahwa Dali begitu menyayangi putri semata wayangnya. Pekerjaan mengasuh anak selama ini telanjur melekat pada perempuan. Tapi, Dali seolah mematahkan anggapan itu. Banyak unggahan video yang memperlihatkan Dali sedang memasak MPASI untuk Kamari. 

Baca Lainya  Diplomasi Politik Ratu Kalinyamat

Melalui video bertajuk Get Ready with Kamari and Papa Dali, Dali terlihat tengah memandikan, memakaikan baju, serta menguncir rambut putrinya. Tidak hanya itu, laki-laki berusia 22 tahun itu juga mengasuh putrinya dengan mengajak bermain dan berlatih berjalan.

Pekerjaan rumah tangga termasuk mengurus anak yang Dali lakukan sangat mencuri perhatian warganet. Terlebih, Papa Dali pernah mengajak putrinya untuk menyusul Jennifer Coppen yang tengah berada di luar negeri. Hal ini semakin membuat netizen berdecak kagum. Sebab, membawa bayi yang usianya belum genap setahun bepergian jauh tentu bukan hal yang mudah. Banyak yang perlu disiapkan, terlebih menempuh perjalanan berjam-jam dengan pesawat.

Berbagi Peran

Melalui kontennya, Papa Dali seolah membawa angin segar terhadap pemahaman patriarki para perempuan. Selama ini, konstruksi sosial gender memang sering kali mengaburkan garis antara peran biologis atau kodrat dan peran sosial perempuan. Jika dibiarkan, hal ini menjadi masalah serius karena pengaburan tersebut dapat memperkuat dan mempertahankan sistem patriarki dalam struktur rumah tangga.

Kehadiran Papa Dali secara tidak langsung memberikan pendidikan dan penyadaran akan ketidakpahaman orang-orang terhadap peran biologis dan peran sosial perempuan. Sedikit demi sedikit hal tersebut mampu membongkar pemahaman struktur patriarki dalam rumah tangga. 

Papa Dali berhasil menjadi teladan yang baik bagi para perempuan dan juga laki-laki. Ia mampu mematahkan anggapan bahwa pekerjaan rumah tangga termasuk mengurus anak adalah pekerjaan perempuan. Nyatanya, itu adalah pekerjaan bersama. Papa Dali tidak hanya berhasil menjadi sosok suami idaman, tetapi juga ayah yang baik bagi putrinya, Kamari. Tak heran jika kepergiannya ditangisi banyak orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *