Berbicara perempuan tentu tidak terlepas dari berbagai kontribusi dan perannya di berbagai sektor; diplomasi, misalnya. Sebagaimana faktanya, bahwa perempuan selalu eksis menjadi isu hangat, bahkan menjadi topik menarik yang selalu ada untuk diperbincangkan.
Tentu, hal tersebut berkaitan dengan adanya berbagai tokoh penting perempuan yang bergerak dan berjuang demi kemaslahatan dan kepentingan bersama. Terlihat sejak perjuangan Sayyidah Aisyah dalam memimpin perang Jamal sebagai bukti bagaimana perjuangan perempuan sudah dimulai dan sudah ada sejak era Rasulullah saw.
Dan sekarang ini, banyak tokoh perempuan mampu menduduki ranah strategis dalam ikut serta berbagi peran mempertimbangkan dan pengambilan kebijakan. Tidak mengherankan jika, seiring berkembangnya waktu, posisi perempuan mulai mengalami perkembangan baik dalam ranah strategis sebagai presiden, perdana menteri, gubernur, bupati, camat, lurah dan sebagainya.
Inspirasi Pemimpin
Terlepas dari hal itu, kita dapat melihat bagaimana tokoh perempuan yang menjadi inspirasi kaum perempuan dalam menggapai perjuangan politik di era masanya. Salah satu tokoh tersebut adalah Ratu Kalinyamat putri Sultan Trenggono (cucu dari Raden Fatah, Sultan Demak pertama pendiri Kerajaan Demak).
Ratu Kalinyamat sendiri memiliki nama asli Ratu Retno Kencono atau sering dipanggil Raden Ayu Wuryani. Ia tergambarkan sebagai sosok perempuan cantik, cerdas dan pemberani. Kecerdasaan dan kesaktian Ratu Kalinyamat sudah terlihat sejak kecil. Tidak mengherankan jika Ratu Kalinyamat mampu menjalankan kekuasaanya hingga masyarakat mengagumi dan segani.
Sejak abad ke-16, sosok Ratu Kalinyamat menjadi tokoh penting dan cukup memberikan pengaruh di pantai Utara Jawa (Jepara). Dalam dunia politik, Ratu Kalinyamat mampu melakukan diplomasi dengan baik dalam mengembangkan wilayah Jepara sebagai daerah kekuasaannya.
Hal ini terlihat bagaimana Ratu Kalinyamat mampu memiliki hubungan kerjasama dengan penguasa di daerah lain seperti Maluku, Cirebon, Tuban, Johor dan Banten.
Seiring berjalannya waktu, wilayah di bawah pimpinan Ratu Kalinyamat mengalami perkembangan dari hari ke hari. Bahkan jiwa kepemimpinannya terlihat jelas bahwa beliau adalah seorang pemimpin dengan jiwa yang tegas, pantang menyerah, dan berani mengambil keputusan.
Demikian terlihat dari berbagai macam kebijakan dan upaya Ratu Kalinyamat dalam memajukan pemerintahannya. Sikap diplomasi dan aksi Ratu Kalinyamat menunjukkan bahwa adanya peran perempuan tidak sebatas dalam hal domestik akan tetapi dalam ranah pengambilan kebijakan perempuan ternilai mampu memberikan andil dalam merumuskan kebijakan. Gerakan-gerakan nasionalis Ratu Kalinyamat telah membuktikan adanya berbagai perubahan-perubahan semakin baik perjuangan kala itu.
Kebesaran nama Ratu Kalinyamat dalam catatan sejarah nusantara tidak terlepas dari perannya dalam menjadikan wilayah Jepara menjadi poros maritim Nusantara terbesar di Asia Tenggara.
Kerjasama Politik
Dalam perkembanganya, Ratu Kalinyamat melakukan kerjasama politik dengan berbagai pihak untuk memajukan wilayah Jepara. Tujuannya segabai pusat kepesatan dalam berbagai bidang, khususnya maritim.
Dalam hal ini, ia menyusun berbagai strategi di berbagai sektor (ekonomi, sosial, politik, dan pertahanan) dan menjalin hubungan diplomatis dengan berbagai kerajaan di nusantara.
Letak strategis Jepara sebagai jalur perdagangan Timur Indonesia ke Barat Jawa hingga ke Madagaskar membuat Ratu Kalinyamat tergerak menggali potensi kekayaannya. Di antaranya beras, rempah-rempah, serta seni ukir untuk dijual ke berbagai wilayah nusantara dan Asia Tenggara.
Dengan adanya hal tersebut, Ratu Kalinyamat masyhur sebagai ratu pemimpin yang cerdas dalam melakukan merumuskan strategi politik. Munculnya Kalinyamat dalam sejarah Indonesia membuktikan bahwa perempuan mampu berperan penting dalam pemerintahan. Terutama dalam bidang sosial, ekonomi, politik, dan hubungan internasional.
One thought on “Diplomasi Politik Ratu Kalinyamat”