Sumber Gambar: idntimes.com
Dunia yang semakin penuh budaya konsumtif, di mana kepemilikan barang jadi tolok ukur kebahagiaan, muncul sosok inspiratif memilih jalan berbeda. Dena Haura J’octaria atau akrab tersapa Dena Haura, seorang pemengaruh dan pengusaha muda.
Ia telah menunjukkan bahwa kesederhanaan bukan hanya tentang memiliki lebih sedikit, tetapi tentang memiliki lebih banyak makna dalam kehidupan. Melalui prinsip hidup minimalis yang ia jalankan, bungsu dari tiga bersaudara ini mengajarkan setiap individu dapat menemukan kebahagiaan esensi kehidupan.
Dena tidak hanya sekadar seorang pemengaruh yang membagikan potret kehidupannya di media sosial. Ia adalah sosok yang memiliki filosofi hidup yang kuat. Baginya, minimalisme bukan hanya tentang memiliki sedikit barang, tetapi tentang memiliki barang yang benar-benar memiliki nilai guna dan mendukung kesejahteraan batin dengan hidup sesuai kebutuhan. Filosofi ini tidak hanya ia terapkan dalam aspek material, tetapi juga dalam pola pikir dan gaya hidupnya sehari-hari.
Dalam banyak unggahannya, Dena kerap membagikan prinsip hidupnya yang berfokus pada kanaah. Yaitu sikap menerima dengan penuh syukur dan tidak berlebihan dalam menginginkan sesuatu.
“Jumlah barang yang kita dan orang lain butuhkan tentu ga bisa digeneralisir, tapi memiliki barang sesuai kebutuhan lah yang harus di-highlight. Terlebih jika kita seorang muslim, semua barang yang kita miliki akan dipertanggungjawabkan nilai gunanya, kebermanfaatannya, dan lain-lainnya.” tuturnya pada laman Instagram pribadinya (Mei 2020).
Dalam dunia yang terus menuntut lebih banyak dan lebih cepat, prinsip ini menjadi suatu yang menenangkan banyak pengikutnya. Ia mengajarkan bahwa kebahagiaan bukan berasal dari akumulasi benda, tetapi dari kemampuan untuk menikmati dan mensyukuri apa yang telah termiliki.
Minimalisme Kehidupan
Dena menerapkan konsep minimalisme dalam berbagai aspek kehidupannya, mulai dari gaya busana hingga desain dan tata ruang dalam menata rumah. Dalam hal fesyen, ia memilih pakaian yang simpel, rapi, tanpa warna mencolok, dan lebih berfokus pada kenyamanan serta kesopanan sebagai muslimah. Prinsip ini juga yang menginspirasi lahirnya merek fesyen miliknya, yakni MINIMSLM. Menawarkan pakaian dengan desain minimalis syar’i dan tetap memenuhi nilai estetika yang elegan.
Tidak hanya dalam fesyen, rumah Dena juga mencerminkan filosofi hidupnya. Ia menata ruangannya dengan konsep sederhana, hanya menyimpan barang-barang yang benar-benar ia butuhkan. Tidak ada tumpukan dekorasi berlebihan atau furnitur yang tidak memiliki fungsi nyata. Hal ini memberikan suasana yang lebih tenang dan nyaman, menciptakan ruang yang memungkinkan pikiran tetap jernih dan fokus pada hal-hal yang lebih bermakna. Adapun Dena berpendapat juga bahwa minimalisme bukan tentang soal irit, tetapi gaya hidup minimalis itu soal pemenuhan kebutuhan yang pas dan esensial.
Sebagai seorang pengusaha, Dena mendirikan bebrapa brand yang sesuai dengan prinsip minimalisnya, salah satunya adalah brand fashion bernama MINIMSLM, yang menawarkan produk-produk fashion dengan desain minimalis yang sesuai dengan prinsip hidupnya. Selain itu, Deona Essentials, sebuah merek deodoran alami yang terbuat dengan bahan alami tanpa alkohol, dengan kandungan utama tawas yang efektif menstimulasi aroma alami tubuh dan mengusir bau badan.
Keputusan untuk mengembangkan bisnis ini bukan hanya terdasari tren pasar, tetapi juga oleh keyakinannya. Produk yang tergunakan sehari-hari seharusnya tidak hanya bermanfaat bagi tubuh tetapi juga ramah terhadap lingkungan.
Dalam bisnisnya, Dena menerapkan prinsip keberlanjutan dan kepedulian terhadap alam. Produk-produknya bebas dari bahan kimia berbahaya dan terkemas dengan konsep yang sederhana namun tetap elegan. Melalui usahanya, ia ingin mengajak lebih banyak orang untuk berpikir ulang tentang pola konsumsi mereka, mengajarkan bahwa kita tidak perlu memiliki banyak untuk dapat merasa cukup dan bahagia.
Inspirasi Generasi Muda
Dalam era digital ini, di mana media sosial sering kali mempromosikan gaya hidup mewah dan konsumtif, Dena Haura hadir sebagai angin segar yang memberikan perspektif berbeda. Ia membuktikan bahwa seseorang tetap bisa sukses, berpengaruh, dan memiliki bisnis yang berkembang tanpa harus terjebak dalam pusaran konsumerisme berlebihan.
Pesan yang ia bawa bukan hanya tentang bagaimana memiliki rumah yang rapi atau pakaian yang simpel dan minimalis. Namun, lebih dari itu, tentang bagaimana menjalani hidup dengan kesadaran penuh. Dengan memilih untuk hidup lebih minimalis, seseorang dapat lebih menikmati setiap momen, lebih sadar dalam mengambil keputusan, dan lebih mensyukuri apa yang telah ia miliki.
Dena Haura bukan hanya seorang selebgram atau pengusaha, tetapi juga inspirator dakwah yang mengajak orang berpikir ulang tentang makna hidup. Dengan menerapkan gaya hidup minimalis, ia menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak datang dari seberapa banyak yang kita miliki.
Namun, dari seberapa besar kita mampu mensyukuri dan memanfaatkan apa yang ada. Dalam dunia yang terus bergerak cepat, prinsip ini menjadi pengingat bagi kita semua. Tentu untuk kembali ke esensi kehidupan: kesederhanaan, kebahagiaan, dan keseimbangan.[]