Film Sore

Bayang Ilusi dan Kekuatan Trauma dalam Film Sore

Ada beberapa hal yang bagus dan tidak bagus dalam film Sore: Istri dari Masa Depan (2025) garapan Yandy Laurens. Adegan “Hai, saya Sore, istri kamu dari masa depan,” berulang-ulang. Bagi sebagian penonton (mungkin), saya khususnya, adegan itu membikin bosan. Namun, tulisan ini tak bakal mengupas Sore secara teknis, melain berusaha menyoroti bagaimana hal-hal lain yang melatarinya. Sejenak agak melipir,…

Baca Lanjut
Nyi Sadikem

Nyi Sadikem: Gowok dan Simbol Perlawanan

Artie Ahmad mengawali alur kisah dalam novelnya Nyi Sadikem (2025) dengan menampilkan nuansa kolonial yang erat kaitannya dengan jual-beli perempuan untuk dijadikan sebagai gundik. Ekonomi yang sulit, mendorong para orang tua untuk menjual anak perempuannya kepada para Landha. Dari sebuah desa, terkisahkan seorang bapak melarat menjual anaknya seharga sekian ratus gulden. Ia hanya gadis muda, cukup cantik, dan…

Baca Lanjut

Nyanyian Sunyi: Asmara dan Realita

Kehidupan khas pedesaan tertampilkan secara apik oleh Mahfud Ikhwan. Berlatar perkampungan bernama Rumbuk Randu, desa yang ‘konon’ memiliki banyak kisah kelam dari pasangan ganjil Mat Dawuk dan Inayatun. Menjadi sentral pengisahan yang oleh Warto Kemplung ceritakan.  Selain menyoroti pasangan ganjil yang aneh itu, gambaran pedesaan di novel-novel umunya kerap kali terabadikan dengan nuansa tenteram, tenang,…

Baca Lanjut

Derita Suratan Perempuan: Menjenguk Cerpen-Cerpen Ahmad Tohari

Kehadiran tokoh dalam cerita sama pentingnya akan kebutuhan manusia terhadap oksigen. Tokoh menjadi titik nadi bergerak atau tidaknya sebuah cerita, termasuk dalam cerita pendek (cerpen) dan karya sastra lainnya. Bahkan, wujud tokoh bisa mengenangkan pembaca pada penciptanya, penulisnya.  Manakala pernah membaca cerita pendek bertokoh Alina atau Sukab, ingatan kita bakal segera terlempar pada Seno Gumira…

Baca Lanjut

Jangan Salah Pasangan, Seumur Hidup itu Lama

Dunia perfilman Indonesia mengenai kesehatan mental semakin melimpah. Persaingan di dalamnya amat ketat, tertambah perkara-perkara sosial yang kian memprihatinkan sehingga menginspirasi pembuatan film. Oleh karena itu, pegiat dunia film ingin menguak realitas sosial yang bertujuan sebagai pembelajaran atau renungan bagi sesama. Selain itu, pemilihan aktor adalah poin utama pemasaran agar mendapatkan rating tinggi, walhasil sutradara…

Baca Lanjut
Film Mengusahakan Pertolongan Ilahi

Nurhayati Subakat: Ketulusan Menjalani Ujian Hidup

Sumber Gambar: YouTube Paragon Corp Film pendek berjudul Mengusahakan Pertolongan Ilahi (2025) mengangkat cerita perjalanan hidup Nurhayati Subakat. Seorang pengusaha sukses di industri kosmetik Indonesia. Film ini tersutradarai oleh Gina S. Noer dan Kurnia Cahya Putra. Dua sineas yang berhasil menyajikan kisah inspiratif ini dengan pendekatan emosional dan penuh makna. Film tayang di kanal YouTube…

Baca Lanjut

When Life Gives You Tangerines: Perlawanan terhadap Patriarki

Sumber Gambar: cna.id “Jika tidak suka, mundurlah, larilah kepadaku. Aku tetap menunggu di sini.” -Yang Gwan Sik When Life Gives You Tangerines adalah drama Korea yang mulai tayang pada tanggal 7-28 Maret 2025. Drama ini merilis 4 episode setiap pekannya, memberikan kepuasan bagi penonton tanpa terlalu lama menunggu alur cerita berkembang. Berlatar belakang Korea Selatan pada…

Baca Lanjut

Sehampar Kisah Raumanen: Menyoal Bangsa, Mendamba yang Setara

Sumber Gambar: Dokumen Pribadi “Keluarganya, masyarakat sesukunya. Apalagi bagi seorang pria. Harus kau mengerti ini, Manen. Keluarga, orang tua adalah darah daging sang suami. Istrinya cuma seorang pendatang, yang dapat disuruh pergi.” (Raumanen, 2006: 45) Buku yang sempat memenangi penghargaan sayembara penulisan novel Dewan Kesenian Jakarta tahun 1975 ini menceritakan biografi perempuan, bernama Raumanen, lengkap…

Baca Lanjut

Mengetuk Pintu Bahasa

Sumber Gambar: Dokumen Pribadi Bahasa tumbuh secara “manasuka” – biar tidak menyebutnya ugal-ugalan. Tak ada yang bisa memprediksi sebuah bahasa akan melaju menuju ke arah mana, bahkan pihak pengatur kaidah berbahasa yang punya otoritas sekalipun. Sebab ia pada dasarnya mutlak milik para penutur; semua kalangan yang mengucapkannya tersebut-sebut dalam laku keseharian.  Saat teknologi digital sudah sedemikian…

Baca Lanjut

Tuhan Izinkan Aku Berdosa: Perjalanan Spiritual Perempuan 

“…Aku ingin mencintai-Mu dengan bahagia, dengan bebas, dengan rindu setiap saat, tanpa harus ditakut-takuti neraka atau diiming-imingi surga…” – Nidah Kirani Tuhan Izinkan Aku Berdosa menjadi film perjalanan spiritual seorang perempuan dalam mencari jati diri. Lagi-lagi bahasan mengenai perempuan masih terus menggelitik untuk diperbincangkan, dulu, kemarin, hingga saat ini. Terlebih dalam beberapa kasus ada: diskriminasi, dominasi,…

Baca Lanjut