Nisa.co.id – Talkshow Bisnis Pesantren yang dihadiri ratusan santri pada Sabtu (21/10) menjadi serangkaian event dari Semarak Pesantren Expo UIN Raden Mas Said Surakarta terhitung sejak 19-22 Oktober nanti.
Tema dalam Talkshow bisnis pesantren tersebut mengangkat mengenai âPeran Lembaga Keuangan Syariah dalam Pengembangan Bisnis Pesantrenâ. Acara yang mengundang dua narasumber, Rusmiati sebagai Branch Manager CIMB Niaga Syariah Solo dan KH. Miftahulhuda sebagai Ketua HEBITREN Solo Raya berjalan dengan sukses.
âPentingnya menabung dan memiliki tabungan menjadi salah satu cara untuk menjaga kekayaan. Tabungan berguna untuk menjaga risiko dari kehilangan atau kemiskinan. Memang tabungan tidak menambah kekayaan, tapi penting untuk menjaga,â jelas Dr. M. Rahmawan Arifin, M.Si., Dekan FEBI UIN RM Said, dalam sambutannya.
Ia juga menambahkan bahwa ke depannya semua transaksi akan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Dr. Rahmawan juga menekankan bahwa transaksi yang berbasis digital harus terus terespons, agar santri, siswa, atau mahasiswa tidak gagap dengan perkembangan zaman, terutama untuk mereka yang akan berbisnis.
Pada kesempatan yang berbeda, Branch Manager CIMB Niaga Syariah Solo, Rusmiati juga menyambut baik keberadaan pesantren-pesantren di Solo Raya yang sudah mempunyai bisnis masing-masing dalam pengembangan lembaga pendidikan. Hal ini terlihat dari banyaknya stan pameran dari pesantren yang memenuhi Semarak Pesantren Expo 2023 di UIN RM Said Surakarta.
âKami pun berkomitmen untuk memajukan bisnis lokal budaya agar bisa mengembangkan bisnis-bisnis lokal menjadi lebih baik. Mudah-mudahan kami juga bisa berkolaborasi dengan HEBITREN untuk pengembangan banyak pesantren di Solo Raya,â ujar Rusmiati.
âSelain itu, kita juga bisa memberikan bantuan sosial untuk lembaga-lembaga pesantren, kita bisa memberikan support untuk sekolah atau lembaga-lembaga pesantren,â tambah Rusmiati.
Rekening Pesantren
Rusmiati menjelaskan bahwa salah satu bantuan itu adalah sosialisasi dan pemberian fasilitas QRIS untuk rekening pesantren yang bisa berguna untuk segala macam transaksi di pesantren. Dari mulai pembayaran SPP maupun untuk pengumpulan zakat atau sedekah yang pesantren kelola.
Di samping itu, Ketua Hebitren Solo Raya, KH. Miftahul Huda menyambut baik keberadaan pesantren yang sudah mulai mandiri dan bisa menghidupi pesantrennya dengan bisnis yang melibatkan santri-santri. Selain santri bisa belajar dalam berbisnis, proses ini juga bisa membuat banyak pesantren untuk berdikari dalam pengembangannya sebagai lembaga pendidikan.
âPondok pesantren perlu inovasi-inovasi seperti ini agar semakin maju. Kali ini kita bisa saksikan di stan-stan di sini (Semarak Expo Pesantren 2023), bisnis-bisnis yang pondok pesantren kelola. Stan-stan ini berisi hasil karya dan produk julan dari pesantren yang para santri produksi,â jelas KH. Miftahulhuda.
Talkshow Bisnis Pesantren ini merupakan agenda ke-11 dari rangkaian Semarak Pesantren Expo 2023 UIN RM Said Surakarta, agenda puncaknya yang akan bertepatan pada Hari Santri Nasional.