M. Baha Uddin

Bergiat di Komunitas Serambi Kata

Pernikahan

Menghindari Zina bukan Alasan untuk Menikah

Pernikahan, bagi sebagian orang, menjadi persimpangan yang membingungkan. Satu sisi, faktor sosial menjadi pengaruh dorongan, sekaligus sisi lain—ekonomi umpamanya—menjadi faktor penghalang. Benar-benar menjadi kelokan arah yang memusatkan kesimpang-siuran dalam mengambil keputusan. Ada kalanya, pernikahan mendapati sekian moralitas dalam suatu agama tertentu. Sebut saja dalam Islam, dari pelbagai-sudut norma-norma itu mengitari pernikahan. Baik-buruk, bagus-jelek, pahala-dosa, dan…

Baca Lengkapnya
Film Sore

Bayang Ilusi dan Kekuatan Trauma dalam Film Sore

Ada beberapa hal yang bagus dan tidak bagus dalam film Sore: Istri dari Masa Depan (2025) garapan Yandy Laurens. Adegan “Hai, saya Sore, istri kamu dari masa depan,” berulang-ulang. Bagi sebagian penonton (mungkin), saya khususnya, adegan itu membikin bosan. Namun, tulisan ini tak bakal mengupas Sore secara teknis, melain berusaha menyoroti bagaimana hal-hal lain yang melatarinya. Sejenak agak melipir,…

Baca Lengkapnya

Keluarga, Penghasilan, Degradasi Kelas Sosial

Keluarga adalah ruang terkecil dalam lingkup sosiologis manusia. Ada fragmentasi tugas dan peran yang dibuat melalui kesepakatan atau budaya. Bapak bekerja, ibu mengurus rumah, misalnya. Ada juga bapak-ibu bekerja, menjaga rumah tanggung jawab keduanya. Semacam ada harmonisasi antaranggota keluarga dalam usaha menyejahterakan lingkusan sosial terkecil mereka. Ruang publik, seturut pendapat KH. Husein Muhammad, adalah panggung…

Baca Lengkapnya

Derita Suratan Perempuan: Menjenguk Cerpen-Cerpen Ahmad Tohari

Kehadiran tokoh dalam cerita sama pentingnya akan kebutuhan manusia terhadap oksigen. Tokoh menjadi titik nadi bergerak atau tidaknya sebuah cerita, termasuk dalam cerita pendek (cerpen) dan karya sastra lainnya. Bahkan, wujud tokoh bisa mengenangkan pembaca pada penciptanya, penulisnya.  Manakala pernah membaca cerita pendek bertokoh Alina atau Sukab, ingatan kita bakal segera terlempar pada Seno Gumira…

Baca Lengkapnya
Opak

Perempuan Kedung Buni dan Kisah Opak Buatannya

Kedung Buni, sebuah dusun kecil yang sederhana di bilangan Kecamatan Panyingkiran, Majalengka. Di sana, sebagian kecil penduduknya selain menambak ikan, pun mencari penghidupan lewat produksi opak. Makanan khas Priangan berbahan dasar tepung beras, ketan, atau singkong. Saya, selama hampir satu dekade hidup dan kenal dengan ngopak, kegiatan membuatnya. Dalam sepekan, selain membuat pepes ikan atau pindang,…

Baca Lengkapnya
Pemerkosaan Massal Mei 1998

Sejarah Berdosa pada Perempuan

Pemerintah saat ini, melalui Kementerian Kebudayaan, tengah melakukan penulisan ulang sejarah Indonesia. Pelbagai macam motif dan alasan menyertai intrik penulisan ulang sejarah ini. Banyak pro-kontra di sana-sini. Para ahli dan pengajar sejarah dari sekian universitas berkumpul mengkaji kebijakan Kemenbud yang ambisius ini.  Kita sadar dan mengerti sesuatu yang “mengulang” itu tak ubahnya kerja dua kali….

Baca Lengkapnya

Denyut Perempuan Lereng Gunung Merapi

Sumber Gambar: Dokumen Pribadi Gunung menyediakan segudang sumber daya alam melimpah; air bersih dan bahan makanan. Sementara, kala hujan mengguyur, tanahnya menyerap air menampung banyak cadangan mata air. Bahan makanan pun tak kalah absen dari penghadiran gunung. Gunung menyedia makanan untuk semua makhluk hidup. Untuk manusia, pun hewan. Kehidupan masyarakat di lereng gunung senyatanya amat…

Baca Lengkapnya

Menikahi Korban Bukan Solusi

Sumber Gambar: kantongntt.com Awal tahun 2024 silam, seorang anggota Kepolisian RI Bripda Fauzan akhirnya kembali berdinas usai mengajukan banding atas sanksi PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat). Kasus bermula pada Oktober 2023, BF memerkosa dan memaksa teman perempuannya (korban) bernama M aborsi. Dua bulan berselang, selain menikahi M, BF mengajukan banding sidang kode etik polisi—sesuai Peraturan…

Baca Lengkapnya

Memanen Hikmah Anak

Sumber Gambar: freepik.com Seseorang yang, sedari kecil, memiliki segumpal impian itu bernama anak. Di sekolah, mereka terminta mengisahkan impiannya kelak. Setyaningsih dalam Bermula Buku, Berakhir Telepon (2016) mendaraskan definisi, barangkali seseorang yang tak memiliki impian, ia tak pernah merasa menjadi manusia penuh pengharapan sekaligus keputusasaan. Fase kanak-kanak pernah terlewati setiap orang. Segala imajinasi, rasa penasaran, hingga ketakjuban…

Baca Lengkapnya

Eksistensi Ketimpangan Perempuan dalam Film

Dalam hidangan pelbagai karya, kita mengenal istilah alih wahana. Begitupun dalam karya sastra. Alih wahana saban tahun terus menjadi sorotan lalu lintas perbincangan. Karya sastra kerap menjadi objek alih wahana menjadi sebuah film (terlayar lebarkan). Bertema cinta, ironi, komedi, hingga ketimpangan. Banyak novel, puisi, cerpen dlsb telah teralih wahanakan menjadi tontonan. Karya sastra mengubah wujudnya…

Baca Lengkapnya