Sumber Gambar: haibunda.com
Di era globalisasi serba cepat dan kompetitif, perempuan semakin memiliki peran penting di berbagai bidang, termasuk akademik, teknologi, dan bisnis. Meskipun masih ada tantangan dan stereotipe melekat, khususnya perempuan berhijab, banyak dari mereka telah membuktikan itu bukanlah penghalang mencapai prestasi. Salah satu sosok yang berhasil menembus batasan tersebut adalah Xaviera Putri. Seorang perempuan muslim inspiratif yang telah mencetak berbagai pencapaian akademik dan profesional di tingkat internasional.
Xaviera Putri baru saja meraih gelar double major di bidang Computer Science dan Business Technology Management di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST), Korea Selatan, pada 14 Februari 2025. Sebagai salah satu universitas terbaik dunia di bidang sains dan teknologi, KAIST memiliki standar akademik yang sangat tinggi. Namun, dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat pantang menyerah, Xaviera mampu menyelesaikan studinya dengan gemilang. Tidak hanya unggul di dunia akademik, ia juga aktif sebagai selebgram, pemengaruh, dan kreator konten. Pun menjadi penulis buku Kimchi Confessions, yang menjadikannya panutan bagi generasi muda, khususnya Gen Z.
Kisah inspiratif Xaviera semakin terkenal luas setelah ia berpartisipasi dalam AOC (Academy of Olympiad Champions) by Ruangguru. Sebuah ajang bergengsi yang mempertemukan mahasiswa-mahasiswa terbaik dari seluruh Indonesia, baik yang berkuliah di dalam maupun luar negeri. Dengan kecerdasannya, ia mampu bersaing dan menunjukkan kapabilitasnya dalam berbagai bidang akademik. Keberhasilannya di berbagai aspek kehidupan ini menjadikan Xaviera sebagai contoh nyata bahwa hijab dan prestasi dapat berjalan beriringan, serta membuktikan bahwa perempuan muslim mampu bersaing di kancah internasional.
Perjalanan dan Prestasi Gemilang
Salah satu titik balik dalam perjalanan akademik Xaviera adalah partisipasinya dalam AOC by Ruangguru. Kompetisi ini terancang menguji kemampuan analitis, berpikir kritis, dan pemecahan masalah para peserta dalam berbagai disiplin ilmu. AOC bukan hanya ajang perlombaan biasa, tetapi juga platform bagi mahasiswa berprestasi untuk mengasah keterampilan mereka dan membangun jejaring dengan individu-individu terbaik dari berbagai universitas ternama.
Keberhasilan Xaviera dalam kompetisi ini semakin mengukuhkan reputasinya sebagai mahasiswa yang tidak hanya cerdas. Namun, juga mampu menghadapi tantangan intelektual di tingkat yang lebih tinggi. Pengalaman ini memberikan kontribusi besar terhadap perjalanan akademiknya, mempersiapkannya menghadapi tantangan di dunia internasional. Serta membangun kepercayaan pribadinya terus berkembang di lingkungan yang kompetitif.
Tidak semua mahasiswa memiliki keberanian mengambil double major, mengingat beban akademiknya lebih besar alih-alih mahasiswa yang mengambil satu jurusan saja. Namun, Xaviera membuktikan bahwa dengan tekad kuat, disiplin tinggi, dan strategi belajar yang efektif, tantangan tersebut dapat teratasi. Dengan memilih bidang Computer Science dan Business Technology Management, Xaviera telah menunjukkan minatnya dalam bidang teknologi serta pemahaman mendalam tentang strategi bisnis modern, dua aspek yang sangat relevan di era digital saat ini.
KAIST sendiri merupakan universitas dengan reputasi akademik yang sangat kuat di dunia, khususnya dalam bidang sains dan teknologi. Oleh karena itu, keberhasilan Xaviera dalam menyelesaikan studinya di institusi bergengsi ini bukanlah sesuatu yang bisa remeh. Prosesi wisudanya pada 14 Februari 2025 lalu, menjadi momen sangat berarti. Ia membagikan kebahagiaan kepada para pengikutnya di media sosial, memperlihatkan perjalanan panjang dunia akademik telah membuahkan hasil membanggakan.
Identitas dan Kekuatan
Banyak perempuan muslim masih menghadapi stigma bahwa mengenakan hijab dapat menjadi hambatan dalam meraih impian. Terutama di lingkungan internasional yang mayoritas non-muslim. Namun, kisah Xaviera membantah anggapan tersebut. Ia membuktikan bahwa hijab bukanlah penghalang untuk berkembang, melainkan bisa menjadi bagian dari identitas yang memperkuat kepercayaan diri dan motivasi dalam berprestasi.
Di lingkungan akademik KAIST yang sangat kompetitif dan multikultural, Xaviera mampu beradaptasi tanpa harus mengorbankan nilai-nilai yang ia yakini. Justru, keberadaannya sebagai perempuan muslim berhijab memberikan inspirasi bagi banyak orang. Bahwa, keberagaman harus terhargai, dan prestasi akademik tidak selalu melihat penampilan luar, tetapi oleh kerja keras dan dedikasi seseorang.
Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa perempuan muslim yang percaya diri dengan identitasnya memiliki peluang lebih besar sukses dalam dunia akademik dan profesional. Pew Research Center (2016) menyatakan bahwa perempuan muslim yang memiliki pendidikan tinggi berkontribusi besar dalam pembangunan sosial dan ekonomi di berbagai negara. Xaviera adalah contoh nyata dari hal ini, di mana ia mampu membuktikan bahwa perempuan berhijab dapat bersaing dan unggul dalam lingkungan akademik internasional.
Kesuksesan Xaviera tidak hanya menjadi kebanggaan bagi pribadinya sendiri. Namun, menjadi inspirasi bagi banyak anak muda juga, khususnya generasi Gen Z yang ingin meraih mimpi mereka tanpa harus kehilangan jati diri. Ia menunjukkan bahwa pendidikan dan pengembangan diri adalah kunci utama dalam meraih kesuksesan, serta menegaskan bahwa kerja keras dan tekad yang kuat dapat membawa seseorang menuju pencapaian yang luar biasa.
Inspirasi Generasi Muda
Selain di dunia akademik, Xaviera juga sukses membangun personal branding sebagai seorang pemengaruh dan kreator konten. Dengan kecerdasannya dalam menyampaikan informasi inspiratif dan edukatif, ia telah menarik perhatian banyak pengikut di media sosial. Hal itu, menjadikannya sebagai panutan bagi mereka yang ingin mengejar impian di bidang akademik maupun profesional. Tidak hanya itu, ia juga berbagi pengalaman dan perspektifnya dalam buku Kimchi Confessions, yang menggambarkan perjalanan serta tantangan yang ia hadapi selama menempuh pendidikan di luar negeri.
Xaviera adalah bukti nyata bahwa perempuan muslim dapat bersaing di kancah global tanpa harus melepaskan identitas dan prinsip mereka. Dengan pencapaiannya sebagai lulusan double major di KAIST, keberhasilannya dalam AOC by Ruangguru. Kemudian, kesuksesannya sebagai selebgram, kreator konten, dan penulis, ia menjadi simbol inspirasi bagi generasi muda untuk terus percaya pada diri sendiri dan mengejar impian mereka.
Kisah Xaviera Putri mengajarkan bahwa keberhasilan bukan hanya ditentukan oleh bakat, tetapi juga oleh kerja keras, ketekunan, dan keyakinan pada diri sendiri. Dengan semakin banyaknya perempuan muslim yang sukses dalam berbagai bidang, berharap semakin banyak pula anak muda termotivasi terus berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat dan dunia. Xaviera Putri telah membuka jalan bagi banyak perempuan lainnya untuk meraih mimpi mereka, dan kisahnya akan terus menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya.[]