Sumber Gambar: orami.co.id
Ustazah Halimah Alaydrus adalah sosok pendakwah dan penulis yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia. Lahir di Indramayu, Jawa Barat, pada 2 April 1979. Beliau merupakan putri dari pasangan Utsman Alaydrus dan Nur Assegaf. Nasabnya tersambung langsung dengan Rasulullah saw. yang tercatat dalam Rabithah Alawiyah.
Sejak usia dini, beliau telah menunjukkan minat yang mendalam terhadap ilmu agama. Bekal itu yang kemudian membentuk perjalanan hidupnya sebagai pendakwah Islam dan penulis produktif. Pendidikan agama menjadi prioritas utama dalam kehidupannya. Beliau memulai pendidikannya di Pesantren Darullughah Wadda’wah di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur (1991-1995). Melanjutkan studi di Pesantren At-Tauhidiyah di Tegal (1995-1996) dan Pesantren Al-Anwar di Rembang, Jawa Tengah (1996-1998).
Kehausannya akan ilmu membawanya hingga ke Daruz-Zahra (1998-2003) di Tarim, Hadhramaut, Yaman. Sebuah lembaga pendidikan Islam khusus perempuan di bawah asuhan Habib Umar bin Hafidz. Di sana, selain sebagai murid, beliau juga dipercaya untuk mengajar, menunjukkan dedikasi dan kemampuannya dalam bidang pendidikan Islam.
Pada tahun 2002, Ustazah Halimah kembali ke Indonesia dan menikah dengan Ahmad Al-Haddar. Setelah pernikahannya, beliau kembali ke Yaman untuk melanjutkan pengajaran selama sekitar enam bulan sebelum akhirnya menetap di tanah air pada tahun 2003. Sejak saat itu, beliau aktif berdakwah, mengajar, dan menulis, dengan basis kegiatan utamanya di Jakarta. Kehadirannya dalam berbagai majelis taklim dan undangan dakwah di seluruh Indonesia telah memberikan pengaruh positif bagi banyak umat Muslim, khususnya kaum perempuan.
Jalan Menulis
Di sela-sela kesibukannya berdakwah, Ustazah Halimah juga aktif menulis. Beliau telah menghasilkan sejumlah karya yang mendapatkan apresiasi luas. Beberapa bukunya antara lain; Bidadari Bumi (2009) yang mengisahkan tentang sembilan wanita salehah. Ada juga Tutur Hati (2022) kumpulan tulisan dari blog, Twitter, dan Facebook.
Selain itu, beliau juga menerjemahkan karya-karya penting di antaranya Akhlak Kita (terjemahan dari kitab Khuluquna karya Al-Habib Umar bin Hafidz), Wahai Anakku (terjemahan dari Ayyuhal Walad karya Imam Al-Ghazali), dan Kata Kita (kumpulan catatan penerang Jiwa). Melalui tulisan-tulisannya, beliau berusaha menyampaikan pesan-pesan moral dan spiritual yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Salah satu ciri khas dari dakwah Ustazah Halimah adalah pendekatannya yang lembut dan penuh kasih sayang. Beliau seringkali menekankan pentingnya akhlak mulia, peran perempuan dalam Islam, dan pentingnya menjaga hubungan harmonis dalam keluarga.
Dalam ceramah-ceramahnya, beliau menggunakan bahasa yang ringan dan muah dipahami, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima oleh berbagai kalangan. Selain itu, beliau juga aktif memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan dakwah. Meskipun memilih untuk tidak menampilkan wajahnya sebagai bentuk komitmen terhadap prinsip-prinsip yang diyakininya.
Pemberdayaan Perempuan
Pengaruh Ustazah Halimah dalam dunia dakwah tidak hanya terbatas pada ceramah dan tulisan. Beliau juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan pendidikan yang bertujuan memberdayakan perempuan muslimah. Melalui majelis-majelis yang dipimpinnya, beliau berusaha membangun komunitas yang saling mendukung dalam meningkatkan pemahaman agama dan kualitas hidup. Kontribusinya dalam pemberdayaan perempuan muslimah di Indonesia telah membuka banyak peluang bagi kaum perempuan untuk lebih aktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial.
Kehidupan pribadi Ustadzah Halimah juga mencerminkan komitmennya terhadap nilai-nilai Islam. Sebagai istri dari Ahmad Al-Haddar, beliau menjalani peran sebagai pendamping dan pendidik dalam keluarga dengan penuh dedikasi. Keseimbangan antara peran domestik dan kontribusi publiknya menjadi teladan bagi banyak perempuan Muslim yang berusaha menjalani peran ganda dalam kehidupan modern.
Dalam era digital, Ustazah Halimah memanfaatkan platform daring untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Melalui akun media sosialnya, beliau berbagi nasihat, ceramah, dan tulisan yang menginspirasi. Pendekatan ini memungkinkan beliau untuk tetap terhubung dengan jamaahnya, bahkan di tengah keterbatasan fisik atau geografis. Kehadirannya di dunia maya menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran bagi banyak orang yang mencari pencerahan spiritual.
Secara keseluruhan, Ustazah Halimah Alaydrus adalah sosok inspiratif yang telah memberikan kontribusi besar dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia. Dedikasinya dalam bidang pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan perempuan menjadikannya panutan bagi banyak orang.
Melalui pendekatan yang lembut dan penuh kasih sayang, beliau berhasil menyentuh hati banyak jamaah, mengajak mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih baik sesuai dengan tuntunan agama. Karya-karyanya, baik dalam bentuk tulisan maupun ceramah, akan terus menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam dengan penuh cinta dan kesadaran.[]