Gelar Halalbihalal: RMI PWNU Jateng Susun Modul Pesantren Ramah Anak

Nabarul Ijtima' PWNU Jateng

Nisa.co.id – Pengurus Rabithah Ma’ahid Islamiyyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (RMI PWNU) Jawa Tengah bidang Keputrian mengadakan halalbihalal dengan pengasuh pondok pesantren putri se-Jawa Tengah di Balai Sasana Widya Praja (SWP) Badan Diklat Provinsi Jateng, Banyumanik, Semarang, Senin (29/5/2023).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua PWNU Jateng KH M. Muzammil, Rois Syuriyah PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, kasepuhan Ibu Nyai Hj. Hajar, Ibu Nyai Hj. Izzah dan Ibu Nyai Hj. Maria Ulfa, serta 450 para Ibu Nyai dari berbagai kabupaten se-Jawa Tengah.

Dalam kesempatan ini, Ketua RMI PWNU Jateng, KH Nur Machin Chudlori, menyampaikan ucapan halalbihalal untuk semua peserta yang hadir. Walaupun Syawal sudah telat tidak apa-apa baru habis beberapa hari.

“Silaturahim antar bu nyai ini penting terjalin. Akan ada banyak hal yang bisa terbicarakan nanti. Apalagi nanti akan ada pembahasan tentang pesantren ramah anak,” ujar Gus Machin

Beliau juga meminta dalam halalbihalal ini harus membahas bagaimana peran bu nyai pesantren dalam menguatkan lingkungan masyarakat dan lembaga pendidikan anak usia dini di sekitar pesantren. Menurutnya, masih banyak anak-anak yang tidak mengaji dan keberadaan PAUD dan Raudlatul Athfal NU perlu tersinergikan dengan pesantren. Maka, selain penguatan pondok pesantren, perlu juga penguatan lingkungan sekitarnya di masing-masing daerah.

Kegiatan ini merupakan program lanjutan dari 9 rekomendasi Silaturahim Nasional Ketiga Bu Nyai Nusantara yang terselenggara pada 7-8 November 2022. Yaitu butir mewujudkan pesantren ramah anak dan perempuan dengan pendekatan yang komprehensif mulai dari sosialisasi, edukasi sampai dengan advokasi. Serta membentuk tim ad hoc sebagai penanggung jawab terwujudnya pesantren ramah anak dan perempuan.

Baca Lainya  Peluncuran Dokumen Operasionalisasi Indikator PTRG

Wujud Komprehensif

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, merasa bersyukur dengan kegiatan yang ibu-ibu nyai lakukan ini. Permasalahan sekarang ini ada perundungan anak, stres anak, hingga pelecehan seksual semakin marak terjadi.

Pengaruh internet seperti paparan pornografi banyak tersinyalir menjadi pintu masuk berbagai persoalan tersebut. Sementara itu, di antara orang tua mereka memasukkan para penyintas atau pelaku ke pondok pesantren. Atau memindahkan dari satu pondok pesantren ke pondok pesantren yang lain (tidak jujur menyampaikan kepada pak kyai/bu nyai). Tentu ibu nyai harus mempunyai punya strategi untuk menghadapi perkembangan persoalan nyata ini.

“Kami, dalam hal ini pemprov, mendapat bantuan dari para nawaning mendorong pesantren ikut andil dalam pengembangan program pondok pesantren ramah anak dan perempuan,” terang Gus Yasin.

Gus Yasin juga berharap, RMI ke depan lebih hebat dan bermanfaat lebih banyak. Pihaknya pun mengaku siap jika terbutuhkan untuk membantu.

Sementara itu, Rois Syuriah PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh berpesan bahwa kyai atau pengasuh pesantren memang tak bisa hidup sendiri. Butuh dukungan dari ibu nyai dalam mengelola pesantren dengan baik.

Dalam halaqah yang tergelar, Ning Nawal Nur Arafah membeberkan terkait nilai-nilai yang harus tertanam pesantren ramah anak. Terdapat mahabbah berupa cinta dan kasih sayang yang terberikan baik dari pengasuh hingga pengurus. Nilai kedua, mujahadah artinya rajin, ulet, dan kerja keras. Ketiga, amanah yakni tanggung jawab, jujur, dan dapat terpercaya. Keempat, nilai taawun yakni tolong menolong dan saling peduli. Terakhir, tawadu artinya rendah hati dan sederhana.

Hadir sebagai narasumber halaqah juga Nyai Hj. Arikhah, Nyai Umdatul Baroroh dan Nyai Hj. Tutik Nurul Jannah. Selain nilai-nilai yang harus terkembangkan struktur kepengasuhan memperhatikan tumbuh kembang anak. Dalam hal kurikulum tidak ada kekerasan pada anak saat pembelajaran. Serta sarana dan prasarana yang menunjang untuk kebutuhan anak.

Baca Lainya  Peluncuran Laman Nisa.co.id: Dedikasi Merawat Generasi

Koordinator Pengurus RMI PWNU Jateng bidang Keputrian, Nyai Hj. Royannach Ahal berharap dari kegiatan ini akan ada modul Pesantren Ramah Anak agar bisa menjadi pedoman bagi pesantren se-Jawa Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *